Bagian 4: Forgetten

78 7 0
                                    

Macau, 07:45 AM

Pagi itu aku bangun cukup telat untuk sarapan namun itu tidak apa-apa. Saya langsung bersiap-siap ke lobby untuk sarapan. Setelah sarapan, saya langsung  ke kamar hotel sambil tiduran bermain hp sambil mengecek notifikasi masuk.

"Ngapain si Yuki nelpon aku tengah malam, udah tau aku tidur. Telpon ajalah" Ujarku sedikit kaget melihat notifikasi misscall dari yuki 3 kali dan aku langsung meneleponnya.

"Halo, Yuki"

"Halo Ray, kenapa nggak diangkat semalam? Biasanya kau suka begadang"

"Sorry kecapek an,  habis videocall sama orang tua aku langsung tidur. Sorry"

"Oh gitu, sebenarnya aku ngomong sesuatu nih"

"Apaan?"

"Selamat ya Ray kau juara 1 di Macau, nggak nyangka kau bisa menang padahal kamu masih rookie"

"Iya  terima kasih banyak. Ngomong-ngomong kau habis ini bakal balapan dimana tahun depan?"

"Ummm... nanti desember sih aku post test Formula 2 di dubai sama awal januari aku balapan di TRS"

"Wiiihhh test Formula 2. Jangan bilang tahun depan bakal balapan di Formula 2"

"Moga-moga aja kok. Oh iya, kudenger kau ada rencana mau balapan di TRS, bener gak tuh?"

"Masih kupikirin itu kok, nanti ku umumin kira-kira awal desember"

"Oh gitu, yaudah sampe itu aja ya kita telpon, pesawatku mau lepas landas"

"Oh kau lagi di pesawat? Hati-hati ya selama perjalanan"

"Kau juga bye"

"bye"

Setelah bertelepon aku langsung memandang pialaku setelah memenangkan balapan kemarin sambil berpikir rencana masa depanku "Formula 3 apa Formula 2 ya? Targetku di F2 harus 3 besar di klasemen dan aku langsung di rekrut tim F1 jadi pembalap didikan, 10 besar aja udah susah apalagi 3 besar. Kalau di Formula 3 targetku minimal 10 besar klasemen tapi aku harus kuliah mau gak mau, padahal mamah sama aji udah tau kalo aku nggak mau kuliah. Hufff... gimana ya? ... Nanti ajalah ku omongin sama aji" 

*Beberapa Jam Kemudian


Macau International Airport, 10:30

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Macau International Airport, 10:30

"1 setengah jam lagi pesawat berangkat" Setelah mengecek jam tangan, aku mendengarkan lagu di hp dengan earphone sambil duduk menunggu penerbanganku dari macau ke singapura lalu transit dari singapura ke indonesia. Kondisi bandaranya tidak terlalu ramai meskipun sempat bertemu dengan penggemarku. 30 menit berselang, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.

"Hei Ray"

"Eh, Hayami!?"

***

"Iya-iya kumaafin kok, nggak usah takut, aku nggak marah kok"

The Path: Road to Formula 1Donde viven las historias. Descúbrelo ahora