"Sama aku?" tanya Nevan.

"Iyalah, masa mau sama tukang parkir... ayo" kata Melody berniat menarik tangan Nevan.

"Sebentar dulu, ada yang mau aku obrolin sama kamu" kata Nevan.

"Tentang?" tanya Melody.

"Tentang ini..." kata Nevan mengambil tangan Melody dan meletakkan ke dada bidangnya.

"Emang kenapa jantung kakak? Kakak sakit jantung?" tanya Melody polos.

"Bukan sayang... cuman kamu yang tau caranya bisa sembuhin ini?" jawab Nevan.

"Huh? Maksudnya?" tanya Melody tidak paham.

"Kita kan sudah di tempat romantis nih... kamu gak mau ini..." kata Nevan menunjuk pipi kanannya.

"Ish jangan di tempat umum juga kali, aku malu" kata Melody dengan wajah yang memerah.

"Gak ada orang sayang, cepetan... katanya mau photo disana" goda Nevan.

"Ya tapi gak disini juga..." kata Melody dengan cepat menempelkan bibirnya di pipi Nevan dan kemudian mengalihkan wajahnya cepat.

"Disini belum..." kata Nevan menunjuk bibirnya.

"Gak ada ya!" seru Melody kesal.

"Ya udah gak... pemandangannya bagus ya..." kata Nevan membawa Melody ke dalam dekapannya.

Melody mengangguk ikut menikmati pemandangan malam dari atas Eiffel tower.

"Aku senang kita bisa kesini sama-sama" kata Nevan menghirup aroma dari shampoo strawberry Melody.

"Aku juga..." balas Melody.

Nevan mengencangkan pelukannya dan kemudian memutar tubuh Melody menghadap ke arah dirinya dan kemudian menempelkan bibirnya ke bibir ranum milik Melody dengan lembut.

✈💕✈

Melody berjalan mendahului Nevan dengan kesal, bisa-bisanya Nevan mencium bibirnya di tempat umum, bahkan bukan hanya ciuman singkat.

"Tungguin donk sayang... "panggil Nevan berusaha mengejar Melody dengan langkah cepatnya.

Bukannya membalas panggilan Nevan, Melody malah semakin mempercepat langkahnya.

Namun sudah hampir 20 menit berjalan, tiba-tiba saja Melody menyadari Nevan yang tidak ada di belakangnya. Mata Melody terbelalak, bagaimana kalau dirinya di tinggal sendirian disini. Melody mengeluarkan ponselnya berniat untuk menelpon Nevan, namun tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya pelan, membuat Melody memutar tubuhnya cepat. Dibelakangnya terlihat Nevan yang sedang membawa sebuah balon berbentuk Mickey Mouse.

"Kenapa? takut Aku tinggal hmm?" tanya Nevan tertawa.

"Apaan sih... dari mana aja sih, kok tiba-tiba ngilang!" seru Melody kesal.

"Tadi Aku beliin kamu ini... jangan ngambek lagi ya..." kata Nevan mengikat balon itu di pergelangan tangan Melody.

"Kakak kira aku anak kecil... disogok pake balon bisa seneng lagi! Gak ngaruh ya!" kata Melody masih dalam mode ngambeknya.

"Jangan donk! Aku udah bela-belain beli itu sampai kelahi sama anak kecil lho... soalnya yang mickey sisa 1" mohon Nevan dengan wajah memelas, membuat Melody tidak tahan untuk tertawa.

"Kok ketawa?" tanya Nevan.

"Lagian kenapa sih? kan aku gak sesuka itu sama mickey mouse..." kata Melody gemas.

"Oh iya Aku lupa, kan kamu sukanya sama Aku kan" balas Nevan kemudian tertawa.

"Apaan sih, ayo kita photo... aku gak sabar mau belanja" kata Melody mendahului Nevan pergi.

Love In The Air (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant