Bab 5

1K 57 1
                                    

Matahari mulai menampakkan sinarnya... Namun Melody tidak memiliki kekuatan untuk bangun.

Sejak tadi malam kepala dan tubuhnya terasa berat. Entahlah, mungkin karena efek kehujanan semalam.

Melody berusaha untuk bangun, namun kepalanya terasa sangat pusing. Hingga pintu kamar terbuka dan muncullah Nevan.

"kamu gak sekolah? Ini udah jam 6 loh... "kata Nevan membuka gorden kamar.

Melody menggeleng lemah,

"muka kamu kok pucat? Kamu sakit?"Tanya Nevan panik.

Bukannya menjawab, Melody tambah membungkus tubuhnya dengan selimut tebal.

"kita ke rumah sakit sekarang!"seru Nevan.

Melody menggeleng lemah.

"saya tidak mau penolakkan!"seru Nevan mulai mengangkat Melody menuju Mobil.

Melody hanya terdiam pasrah.

✈💕✈

Maura dan Jauhar berlari menyusuri lorong rumah sakit.

"gimana kondisi Melody van?"Tanya Maura khawatir.

"demamnya udah mulai turun tan... kata dokter ini Cuma efek kehujanan tadi malam... sekarang dia lagi tidur tan..." jawab Nevan seraya mencium tangan Maura dan Jauhar.

Maura menghela nafas lega.

"makasih ya van... Maaf Melody jadi ngerepotin kamu..."kata Jauhar menepuk pundak Nevan.

Nevan tersenyum singkat.

"ini memang sudah tugas saya om..." balas Nevan.

✈💕✈

Setelah lebih dari 5 jam tertidur, melody mengerjabkan matanya... menyesuaikan cahaya yang masuk kematanya.

"kamu sudah bangun sayang..."kata Maura.

"mama?"Tanya Melody.

"iya... ini mama sayang..."balas maura.

"kok aku bisa disini ma?'tanya Melody.

"semalam Nevan bilang kamu demam... jadi mama sama papa langsung cepat-cepat kesini..."jawab Maura mengelus lembut rambut Melody.

"papa mana?"Tanya Melody lagi.

"kenapa nyari papa?"Tanya jauhar yang sudah datang entah dari mana.

"hah? Gak!"seru Melody salting, mengalihkan wajah dari Jauhar.

"kamu masih marah sama papa?"Tanya Jauhar.

Melody masih diam.

"kamu beneran masih marah sama papa?"kata Jauhar menunjukkan seplastik besar es krim.

Mata Melody berbinar,

"ini buat Melody semua?"Tanya Melody senang, kemarahannya hilang begitu saja.

"iya itu buat kamu semua..."kata Jauhar.
Maura yang melihat itu memukul lengan Jauhar.

"anaknya sakit malah di kasih es krim!"Seru Maura.

"mama mau Melody ngambek sampai lumutan?"balas Jauhar tidak mau kalah.
"sembarang papa deh..."kata Maura pergi.

"liat tuh mama kamu ngambek..."kata Jauhar.

Melody terkekeh.

"mama denger loh ya...!"seru Maura.

"bentar ya... papa mau bujuk boss besar dulu... kamu makan aja es krim nya..."kata Jauhar menyusul Maura.

Love In The Air (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt