Bab 19

718 33 1
                                    

Pagi ini suasana ruang makan tidak seperti biasanya, Tidak ada satupun dari mereka yang ingin memulai pembicaraan. Maura masih memancarkan aura gelapnya.

"Ekhem..."Megan berdeham karena merasa tidak nyaman.

"Kalau gitu abang berangkat ya Ma..." Kata Megan mencium tangan dan pipi Maura.

"Hati-hati bang..."Kata Maura pelan.

"Rey... Dek... Abang berangkat dulu..." Kata Megan.

"Kamu harus minta maaf ke mama..." Bisik Megan sebelum akhirnya pergi.

"Rey juga berangkat Ma... Baik-baik di rumah ya dek... " Kata Rey mencium puncak kepala Melody sebelum akhirnya mencium tangan dan pipi Maura.

Sekarang hanya sisa Melody dan Maura yang ada dirumah.

Melody menelan ludahnya pelan.

"Kamu gak perlu ngomong apa-apa..." Kata Maura berdiri berniat pergi.

Namun pelukan Melody dipinggangnya membuatnya mengurungkan niat itu.

"Maafin aku Ma... "Kata Melody.

Maura mengusap wajahnya kasar, bagaimana pun ia adalah seorang ibu.

"Kenapa kamu bohongi mama dek... Sejak kapan mama ajarin kamu buat bohong... "Kata Maura.

"Maafin aku... "Kata Melody lagi.

"Kamu anggap apa mama selama ini dek... Mama sama papa gak bolehin kamu pacaran bukan gak ada maksudnya... Mama cuma gak mau kamu kenapa-napa dek...!"Seru Maura mengusap wajahnya kasar.

"Kalau mama gak mau kenapa-napa tapi kenapa mama malah ngasih aku gitu aja ke om... Gimana kalau ternyata om itu memang pedofil... Kalau aku diperkosa gimana... "Kata Melody asal.

"Jaga mulut kamu ya dek... Mama gak pernah ngajarin kamu ngomong kayak gitu... Mama gak suka... !"Seru Maura.

"Kenapa mama lebih pentingin kebahagian mama sama papa... Tapi gak mikirin kebahagiaan aku ma... Aku capek harus pura-pura tegar... Ma... Masa depan aku masih panjang... Aku mohon biarkan aku bebas dulu untuk sekarang... Melody mohon... "Kata Melody mulai menangis.

"Mama bakal ngomongin ini sama papa... Semua keputusan ada di papa... Sekarang kamu masuk kamar... Ujian kamu 3 hari lagi... "Kata Maura masuk kedalam kamarnya meninggalkan Melody sendirian.

✈💕✈

Nevan menarik kopernya sesaat setelah ia sampai di Aussie. Sedangkan tangan kananannya sedang menggendong Rifky ponakannya.

"cle, ada cawat... " Kata Rifky senang.

"Iya tuh ada pesawat ya... Sekarang uncle mau tanya... Rifky kalau besar mau jadi apa?"Tanya Nevan gemas.

"Ky mau jadi upir cawat cel... " Jawab Rifky dengan bicaranya yang masih cadel, membuatnya ingin tersenyum.

"Wihh Rifky mau jadi supir pesawat... Makannya sekarang Rifky belajar yang pinter ya... Makannya yang banyak biar cepet tinggi... Jangan nakal ya... "Kata Nevan mencubit gemas hidung Rifky.

"Hwaa atit !"Seru Rifky menangis.

"Van... Kamu apain cucu Mama!"Seru Nadifta.

Sang tersangka pun hanya tersenyum tidak berdosa.

Makasih Ponakan uncle, cuma kamu yang bisa bikin uncle senyum untuk sekarang! Batin Nevan.

Love In The Air (END)Where stories live. Discover now