Prolog

1.3K 163 56
                                    

"Apa kita harus benar-benar bertunangan? Gue kira itu cuma rencana doang," tanya Afin dengan ekspresi yang tidak sesuai dengan ekspektasi Winnie, membuatnya sakit hati.

Tadi, Winnie memberi kabar dari papanya untuk meresmikan pertunangan antara dia dengan Afin dalam waktu dekat dan dari reaksinya, Winnie menyadari sebuah kenyataan yang menohok. Kenyataan bahwa hanya dirinya yang menginginkan pertunangan ini.

Winnie berusaha untuk tidak menunjukkan reaksi berlebihan dengan mengalihkan fokus ke luar jendela karena takut air matanya akan tumpah jika menatap Afin lama-lama. Namun sayangnya, cowok itu mendesak Winnie untuk kejelasan saking kagetnya mendengar kabar itu.

"Jelasin ke gue. Apa kita benar-benar harus bertunangan?" tanya Afin, tepat ketika Alvaro hendak membuka pintu dari luar, tetapi diurungkannya saat mendengar pertanyaan itu.

"Ini bukan sesuatu yang harus dibesarkan, 'kan?" tanya Winnie sembari menghela napas usai mengendalikan ekspresinya, bahkan dia yakin kalau Afin tidak mengetahui apa yang sebenarnya dia inginkan. "Kalo lo merasa ini terlalu cepat, gue bisa kasih tau Papa buat undurin sampai kita lulus. Papa pasti bisa ngerti. Juga sebenarnya gue belum siap untuk--"

"Bukan itu yang gue maksud," potong Afin tiba-tiba, mendadak merasa serba salah. Cowok itu terdiam sejenak, kelihatannya sedang berusaha menyusun kata-kata supaya tidak menyakiti perasaan Winnie. "Hmm, gue--"

"Sepertinya gue udah tau jawaban lo," potong Winnie. "Oke, gue bakal jelasin ke Papa nanti. Lo tenang aja."

Tepat saat itu, pintu dibuka dari luar, membuat keduanya menoleh ke sumber yang ternyata adalah Alvaro. Dia segera mendekat dan berdiri di sebelah Winnie, lalu menatap cewek itu dengan tatapan yang serius.

"Pertunangannya dilanjutkan aja, Win. Gue yang akan tanggung jawab."

"Maksud lo?" tanya Afin dengan dahi berlipat.

"Gue yang akan tunangan sama lo," jelas Alvaro pada Winnie sembari tersenyum, lalu menyelipkan jemarinya di antara jemari cewek itu. "Ini seperti win-win solution, 'kan? Gue yakin papa-mama lo lebih welcome sama gue karena ini tuh kayak kelepasan burung, tapi nemuin elang."

"L-lo serius?" tanya Winnie, matanya membulat hingga bukaan maksimal, begitu pula Afin yang tidak menyembunyikan kekagetannya.

"Sama seperti lo sesuka itu sama Afin, gue juga sesuka itu sama lo. Jadi, hentikan rasa suka lo itu dan tatap gue mulai sekarang."

*****


Presented by: Yunita Chearrish
Start: July 23rd, 2020 | 19.30

Meteor in Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang