prolog

107K 4.7K 52
                                    

Vote and komennya sebelum baca..

~- HAPPY READING DEAR -~

Laura memasuki dapur dan melihat Bram sedang memasak disana. Ia mendekat dan menuju meja makan yg tidak jauh dari dapur. Pandangan Bram kedepan namun ekor matanya masih memantau gadis cantik sekapan nya.

"Kau suka pasta?" Tanya Bram

Laura diam dan menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan. Bram melangkah dan duduk di depan Laura dengan meja makan yg menjadi penghalang mereka.

"Aku rindu ibu.." lirih Laura

Bram jelas mendengar apa yg Laura bilang, hanya saja ia berpura-pura tidak tau. Bram lebih memilih membuka koran yg ada di atas meja dan membacanya. Ia memantau berita pagi ini.

"Lupakan dia. Kau memiliki aku disini.."

Laura menegakan badannya dan menatap tajam ke arah Bram. Yg di tatap masih tampak santai dengan koran yg menghalangi pandangan Laura. Semua itu membuat gadis itu geram..

Dengan hati-hati Laura menarik tangan Bram. Menggenggam nya erat dengan memijitnya lembut. Bram tampak santai namun batinnya terkejut. Ia merasa senang dengan aksi yg tak seberapa itu..

"Kau sangat manis jika sudah begini.." ucap Bram memperhatikan Laura yg tampak menunduk

Perlahan ia membuat tangan Bram menempel pada meja makan kayu itu. Ia juga sama menempelkan tangannya di sana. Memperhatikan jejeran jemari Bram dengan seksama.

"Lihat, kukumu sudah panjang.." ujar Laura

Bram menatap kesepuluh jarinya yg menempel pada meja. Benar saja, kukunya sudah tumbuh panjang. Bram lupa memotongnya.

Saat Bram memperhatikan jarinya, tangan kiri Laura menjalar ke bawah. Ia menarik obeng yg Bram gunakan untuk memperbaiki kursi plastik di ruang tengah.

Laura memajukan wajahnya dan bersikap biasa layaknya gadis penurut. Ia masih tetap memperhatikan kesepuluh jari Bram, sama seperti si pemilik jari yg ikut memperhatikan.

"Jarimu sangat panjang.." ujar Laura yg semakin membuat Bram fokus pada jarinya

"Jari ini juga bisa membuatmu puas kalau kau mau, sayang." Ia mengedipkan mata kirinya untuk Laura

"Oh ya.."

"Ya.."

Dengan cepat Laura mengangkat obeng itu tinggi-tinggi dan menancapkan nya di tangan Bram. Tepat di sela antara jari jempol dan telunjuk pria itu. Bram mengadu kesakitan.. ia menjerit histeris kala melihat obeng itu menjebol meja makan kayu miliknya.

Sementara Laura ia berlari dan mengambil kunci yg Bram letakan di dekat wastafel. Mungkin pria itu lupa kalau Laura memiliki seribu cara untuk kabur.

"Sialan kau Laura.." teriak Bram

Laura berlari seperti kesetanan. Ia terus berlari, tidak perduli dengan dirinya yg terjerembab terjatuh beberapa kali. Fokus
nya hanya satu yaitu keluar dari kamar hotel terkutuk itu.

Laura membuka kunci dengan tergesah "Cepat cepat cepat.." lirih Laura.

Ia berdoa pada Tuhan semoga kali ini ia berhasil. Laura sungguh sudah muak dengan pria itu. Pria yg menjadi one night stand nya. Juga pria yg sudah menculiknya hingga sekarang.

• KIDNAPPED •

Balik lagi cuy..
Hayo vote and komennya gw tunggu yak..

🙆💜🙆💜🙆💜🙆💜


K I D N A P P E D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang