Chapter 22 - Malik plan P.2

12 1 1
                                    


Selama 3 hari ini, Naura dan Malik berserta 2 orang teman Malik pergi menghabiskan waktu liburan mereka.

Terlihat jelas dari ekspresi wajah Naura bahwa perempuan itu sangat menikmati liburannya tersebut, bahkan setelah melewati dua hari di Mego city ini, koleksi foto di handphonenya sudah sangat banyak. Tapi kebanyakan adalah foto tentang pemandangan. Perempuan itu sebenarnya memiliki bakat terselubung didalam dirinya.

Naura memiliki bakat dalam bidang fotografer. bahkan beberapa foto yang ia post didalam salah satu akun media sosial yang dianonimkan namanya oleh dirinya memiliki begitu banyak like karena bagusnya pengambilan gambar yang ia lakukan

"aku masih tidak percaya kalau kau memiliki adiknya secantik itu Malik, teganya kau selama ini tidak memberitahukan kami" bisik salah satu temannya saat mereka tengah menikmati senja di pantai sembari menghisap sebatang rokok.

Malik menoleh sejenak kepada temannya tersebut sambil memberikan sebuah tatapan sinis.

"Adikku tidak pantas untuk orang-orang sepertimu, Paul. dan juga hanya orang-orang yang spesial yang bisa menaklukan hatinya" kata Malik dengan percaya diri kepada temannya yang bernama Paul. Kemudian dia membisikkan sesuatu kepada temannya itu.

Sedangkan Naura sendiri sedang berbincang dengan salah satu teman perempuan Malik yang bernama Cecilia di bibir pantai sambil sesekali saling mencipratkan air.

"jangan sampai gagal!!" sahut Paul setelah mendengar apa yang diucapkan Malik kepadanya.

"santai"

Naura benar-benar menikmati waktu berharganya itu bersama Malik. snorkeling, banana boat, diving, menikmati pertunjukan malam, dan sebagainya, semua mereka lewati tanpa terpisah.

Melihat hal itu justru menimbulkan sedikit kekhawatiran dari diri dua orang teman Malik yaitu Paul dan Cecilia karena melihat kedekatan kakak beradik itu.

Disaat Malik dan Naura sedang menikmati musik di pentas malam sambil berdansa. Kedua orang itu hanya duduk sambil menikmati segelas cocktails.

"Hei, kau yakin rencana ini akan berjalan?" Tanya Cecilia yang mengambil sebatang rokok lalu membakarnya. Perempuan itu ragu Malik bisa menjalankan rencana tersebut karena dirinya bisa melihat begitu akrabnya kedua kakak beradik itu.

"Ya, kalau aku yakin tidak yakin, kau dan aku punya satu pemikiran, kita punya pemikiran yang sama, yang kita takutkan adalah hal ini akan memberikan dampak besar untuk Malik, terutama hatinya. Hati seseorang yang dikenal kuat jika berhadapan atau mengorbankan seseorang yang tak ia kenal akan rapuh ketika harus melihat orang yang ia sayangi di korbankan"

Cecilia terpukau dengan ucapan Paul yang begitu mendalam.

"Sepertinya kau sudah mulai mabuk sampai kau bisa berkata seperti itu"

Paul menoleh kearah Cecilia, jika dilihat-lihat memang Cecilia juga terlihat begitu cantik.

"Sepertinya kau pun begitu. Tapi tadi pas di pantai apa yang kalian bicarakan?, Aku bisa melihat ada sedikit perubahan wajah seperti kau juga tidak tega dan ragu dengan rencana ini"

Cecilia terdiam sejenak mengingat kembali percakapannya dengan Naura. Perempuan itu mengatakan kepadanya bahwa dirinya sangat bahagia Malik bisa pulang kerumah, kembali berkumpul dengan keluarganya, bahkan perempuan itu terang-terangan mengatakan bahwa Malik adalah kakak terbaik untuknya.

"Perkataan bocah perempuan itu sedikit menggores hatiku. Terdengar begitu tulus dan murni karena dirinya sangat menyayangi Malik, aku tidak tahu apa tanggapan nya nanti jika tau ini semua adalah rencana untuk menculik dirinya" ungkapan Cecilia terdengar begitu dalam.

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum