Chapter 11 - sebuah janji

13 2 3
                                    


"sudah ke berapa kalinya kau bolos kuliah?!!!"

-

-


-


-

suara itu seketika membuat Kevin terdiam mematung, ia menghela nafasnya pelan. Ia memutar bola matanya dengan tatapan malas. Ia tahu jika ia tidak akan mungkin bisa membohongi saudaranya yang memiliki kemampuan khusus itu.

Laki-laki itu segera memutar tubuhnya agar langsung berhadapan dengan sosok Vali itu.

"Bolos?, Siapa yang bolos?, Aku baru saja selesai kelas di kampus tadi" Tanya Kevin mencoba untuk terlihat senatural mungkin.

"yakin?," tanya balik Vali dengan menyipitkan matanya.

"Sangat yakin" sahut Kevin tanpa keraguan sedikit pun.

"Oke" Vali kemudian berlalu dari hadapan Kevin.

'eh, begitu saja?' ucap Kevin seorang diri tak percaya bahwa Vali tidak menanyakan secara detail, ini untuk pertama kali, mencurigakan.

"Aku ingin per---------

"Hari ini Amara menggunakan pakaian apa di kampus?"

Belum sempat Kevin beranjak dari tempatnya, Vali tiba-tiba memberikan pertanyaan random yang membuat Kevin terkejut bukan main.

"Pakaian?"

Vali berbalik lalu menatap tajam kearah Kevin.

"Iya perempuan itu tadi Dikampus memakai pakaian apa?, Kau kan tadi dari kampus, tentunya tau dong sahabatmu itu memakai pakaian apa"

Kevin tidak pernah menyangka bahwa saudaranya itu akan menanyakan hal random semacam itu kepada dirinya.

'sial, ini pertanyaan menjebak!, Kalau pun aku bisa menjawabnya sudah pasti orang ini tau aku berbohong' gumam Kevin, otaknya berusaha mencari cara agar bis akekuar dari situasi terpojok ini.

"Hei, kenapa diam?" Sorot mata Vali yang begitu tajam kearahnya seaakan membuat Kevin kesulitan mencari jawaban.

"Fine!, Kau menang" laki-laki itu memutuskan sandiwaranya dengan cepat karena tau semua itu akan percuma.

Vali tersenyum penuh kemenangan, kini dirinya bersiap untuk memberikan pertanyaan introgasi kepada saudaranya itu.

"Kalau kau ingin berbohong kepadaku, sepintar apapun kau berbohong ya aku akan bisa mengetahuinya. Sekarang katakan padaku, kemana saja kau sejak pagi tadi?" Laki-laki dengan model rambut spike itu bersender di tembok sambil menyilangkan kedua tangan ke dadanya.

"Iya, iya, terserah. Aku akan menjelaskan nya tapi aku tidak tahu apa kau akan percaya atau tidak, dan ku mohon satu hal kepadamu, tolong jangan ungkap ini kepada siapapun"

Ucapan Kevin hanya dibalas dengan tautan alis dari Vali.

"Bicara saja, tidak usah banyak alasan!"

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Where stories live. Discover now