Chapter 20 - Sebuah mimpi buruk

12 1 0
                                    

seorang pria dengan stelan kemeja lengan panjang berwarna biru, celana bahan berwarna abu-abu gelap serta dasi berwarna abu-abu itu sedang duduk di sofa single set pribadi dialam ruangan pribadi miliknya.

Didepannya terdapat sebuah meja yang ditengahnya terdapat projector hologram yang menampilkan siluet sebuah armor serta sebuah benda berbentuk tabung berukuran kecil yang didalamnya terdapat sebuah cairan berwarna hijau. di belakang meja tersebut terdapat 2 orang yang berdiri didepan pria tersebut.

"jadi....... armor didalam project tersebut berguna sebagai penetralisir healty serum, benar begitu, Karin?" tanya pria tersebut kepada salah satu dari mereka yang berdiri dihadapannya.

"menurut laporan yang kami terima benar seperti itu, bos Marco" jawab Karin dengan memberikan gestur sedikit menganggukkan kepalanya.

Marco, pria yang menjadi pemimpin perusahaan KIEScorp itu secara diam-diam berhasil mendapatkan informasi mengenai apa sebenarnya yang berada didalam project besar yang dirahasiakan oleh perusahaan yang menjadi saingannya yaitu YAMAcorp, project wildcard.

Pria itu mengetahuinya setelah bertemu dengan salah satu agent miliknya yang menyamar menjadi salah satu pegawai di YAMAcorp di bar beberapa hari yang lalu.

"tapi menurut data-data yang kami berdua terima, hanya healty serum saja yang disimpan di dalam perusahaan sedangkan armor itu disimpan ditempat lain" sambung satu orang lagi yang sedang membaca data-data yang ia terima di handphone hologram miliknya yang adalah Malik.

Marco yang mendengar hal itu langsung mengepalkan tangannya sambil memasang ekpresi marah.


BUM!


"bajingan!, dimana kau menyimpan armor itu, pengecut?" umpatnya dengan nada tinggi Sambil menggeprak meja.

"jika memang kita memiliki serum tersebut ataupun setidaknya memiliki salinan copy bahan-bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat serum tersebut dan kita berhasil membuatnya, aku rasa tanpa armor itu kita tidak akan pernah bisa menyempurnakannya karena menurut informasi, jika serum tersebut tidak cocok dengan sel-sel didalam tubuh kita maka serum itu akan balik menyerang tubuh kita sendiri" ucap Malik seraya memperingat resiko jika mereka tidak mendapatkan armor tersebut sebagai tempat penetralisir healty serum tersebut.

"ck, kita hanya mendapatkan salinan copy untuk pembuatan serum itu, belum tentu kita bisa membuat yang sama persis seperti apa yang telah mereka buat" ungkap Karin sedikit pesimis jika mereka bisa membuat serum yang serupa.

apa yang diungkap Karin memang tidak salah, tapi tidak juga benar.

"tapi yang kutahu bahwa serum yang mereka buat itu sedang dalam tahap pengembangan karena mereka belum menemukan formula yang tepat untuk mengatasi resiko ketidak cocokan antara sel tubuh dengan serum tersebut, otomatis mereka sama sekali belum menyempurnakannya" akui Malik.

Marco yang mendengar hal itu langsung menoleh kepada Malik, "jadi karena hal itu mereka belum melanjutkan pengerjaan project tersebut?"

"yang kudengar seperti itu bos" sahut Malik dengan tegas.

terjadi keheningan sesaat dimana ketiga orang tersebut saling bergelut dengan pemikiran mereka masing-masing sampai akhirnya Karin mengingat sesuatu hal yang ia pernah dengan dari salah satu anak buahnya yang menyamar.

"bos, aku baru ingat akan suatu hal, salah seorang anak buahku pernah mengatakan jika dirinya pernah bertemu dengan seseorang yang menggunakan semacam armor yang menutupi seluruh tubuhnya itu, dirinya baru bertemu beberapa hari yang lalu"

Malik dan Marco sama-sama terkejut mendengar ucapan yang keluar dari perempuan berambut blonde tersebut.

"ada yang memakai armor juga selain harrison?" tanya Malik tak percaya.

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Where stories live. Discover now