Chapter 4 - Si tomboy dan si playboy

49 4 4
                                    

kantin kampus lighthopes berada di tengah kawasan kampus yang dikelilingi oleh setiap gedung kampus itu sendiri, posisi itu bisa dibilang cukup strategis karena menjadi titik pertemuan seluruh mahasiswa gedung dan juga kantin kampus bersebelahan dengan sebuah lapangan yang luas.

Lapangan itu biasanya digunakan untk pertunjukan pentas seni, tapi bukan hanya itu saja, lapangan itu juga bisa menjadi sebuah lapangan upacara memperingati berakhirnya perang dunia ketiga setiap tahunnya.

saat ini duduk 2 orang yang saling berhadapan satu sama lain di meja kantin paling ujung dekat dengan lapangan, seorang perempuan bertubuh kecil dengan rambut panjangnya digerai memakai sweater oversized berwarna ungu dengan dipadukan celana denim hitam serta sebuah sneakers berwarna putih hitam. perempuan itu memasang ekpresi wajah bete nya karena tujuan untuk datang kekampus ini sia-sia.

"masih aja kau memikirkannya, sudahlah kan bisa senin nanti, lagi pula salahmu juga sih tidak memastikan lagi dosenmu itu datang atau tidak" ucap seorang laki-laki yang duduk tepat didepan perempuan itu dengan memakai pakaian kemeja flanel merah, t-shirt putih, dan celan chino coklat serta sandal berwarna putih

perempuan itu langsung memberikan tatapan super tajamnya kepada laki-laki yang seenak jidatnya berbicara itu.

"kau tau, ingin sekali rasa aku rontokkan gigimu itu, Lucas Aldion!. Kau pikir aku tidak punya kegiatan dirumah hah?, Ini hari Sabtu, seharus aku sedang bersantai dirumah sambil menonton acara tv favorit ku!" Umpatan perempuan itu terdegr sangat keras ditelinga laki-laki itu yang adalah Lucas.

"Oi, oi, oi, bisa tidak kau untuk tidak teriak-teriak, Amara, berisik tau!. Aku kan hanya memberikan solusi dan berbicara apa adanya saja, pantas saja kau jarang mendapatkan teman!, Kau saja kalau berbicara seperti ingin mengajak orang berkelahi!" Sahut Lucas geram dengan celotehan perempuan itu yang adalah Amara.

Lucas sampai menutup telinga karena merasa celotehan yang keluar dari mulut perempuan kecil bak berbicara dengan memakai toa.

"Percuma punya banyak teman tapi cuman untuk dimanfaatin doang, apalagi punya teman fake. Ingin sekali rasanya aku menampar wajah mereka yang sok baik didepan ku itu!"

ucapan Amara bak seperti sebuah quotes yang tak sengaja tercipta.

Belum sempat Lucas membalas ucapan Amara, seorang perempuan dari arah belakang Lucas merangkul pundak laki-laki itu yang membuatnya  sedikit tersentak.

"Sayanggg, kamu Kelamaan nggak nunggunya?" Tanya perempuan itu dengan nada bicara yang manja yang langsung membuat Amara memasang ekpresi jijik.

"Eh kirain siapa, nggak kok sayang, ini ada temannya juga" sahut Lucas kepada seorang perempuan yang adalah kekasihnya bernama Sheila.

Perempuan itu sangat berbanding terbalik dengan Amara dalam segala hal, Sheila termasuk perempuan yang manja, fashionable, girly dan salah satu perempuan most wanted.

Sheila memakai outfit yang terbilang sangat seksi untuk seorang perempuan dengan memakai t-shirt hitam crop yang menampilkan bagian perut langsingnya serta dibalut dengan cardigan berwarna putih dengan bawahan skirt bermotif check berwarna hitam pudar selutut dan flat shoes berwarna abu-abu.

"Eh ada Amara juga, tumben hari Sabtu gini ada Dikampus juga, ada kelas pengganti?" Ujar Sheila dengan nada bicara yang lembut.

Sheila tergolong perempuan yang baik dan juga friendly, ditambah di adalah teman dekat Naura Dikampus dan secara teknis juga adalah teman dari Amara walau sebenarnya mereka tidak terlalu dekat.

Amara menampilkan senyum terbaiknya kepada kekasih Lucas tersebut.

"Nggak, ini tadinya cuman mau ngumpulin tugas tapi dosennya nggak datang" jawab Amara apa adanya.

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Where stories live. Discover now