Mobil SUV berwarna hitam itu melintas membelah jalanan ibukota dimalam hari. Lucky,  jalanan ibukota malam ini lumayan lancar jaya, tidak seperti kemarin hari macetnya luar biasa, mampu bikin orang-orang darah tinggi mendadak.

Begitu tiba dipertigaan jalan, Daniel memperlambat laju mobilnya bersiap-siap untuk berhenti karena rambu lalu lintas menunjukkan warna merah. Beberapa menit kemudian pandangannya jatuh kepada tiga orang pria yang tengah menyudutkan seorang gadis di gang kecil dekat supermarket.

Pria itu menyipitkan matanya sebentar lalu ikut tersadar seperti mengenal gadis itu.

Tak lama kemudian tatapannya berhasil menangkap pergerakan gadis yang tidak di ketahui namanya itu melakukan gerakan semacam bela diri, lalu membanting tubuh si pria botak. Disusul gerakan berupa tinju dan tendangan dilayangkan gadis itu pada pria yang satunya lagi hingga jatuh tersungkur.

Senyum seringai terukir diwajah tampannya setelah ia menonton aksi gadis itu tadi.

Menarik. Gadis yang pemberani, batin Daniel.

Detik berikutnya, Daniel memicing curiga ketika dilihatnya pergerakan mencurigakan salah satu dari antara ketiga pria tersebut. 

Ia mengamati gerak-gerik si pria berambut gondrong seperti sedang berusaha meraih kedua pergelangan kaki si gadis. Dan tepat seperti dugaannya, gadis itu langsung jatuh tersungkur setelah pria itu berhasil meraih pergelangan kakinya.

Tanpa sadar Daniel mencengkram kuat kemudi mobilnya merasa tidak tega melihat gadis itu kini tidak berdaya.

Tin Tin!!

Daniel tiba-tiba tersentak kaget mendengar bunyi klakson dari pengendara mobil lain yang ada dibelakangnya. Dan ternyata begitu dilihat  rambu lalu lintas sudah berubah warna hijau.

Dengan cepat ia membanting stir mobilnya dan langsung tancap gas untuk segera memberikan pertolongan pada gadis itu.

"bagus! Sekarang ikat dia, dan kita bawa ke markas terus kita cicip tubuhnya! HAHAHA!!" perintah pria dengan gaya rambut plontos itu pada kedua temannya.

Daniel merasa jijik dan darahnya ikutan mendidih. 

MENJIJIKAN! batin Daniel.

Sekarang ini ia sedang bersembunyi dibalik tembok gang dan menunggu timing yang pas untuk melakukan aksi penyelamatannya sebelum memberikan 'pelajaran' pada ketiga pria bejat itu.

"TIDAK! LEPAS!! LEPASKAN SAYA!!!!" teriakan gadis itu semakin membuatnya geram.

"tidak lagi, nona manis. HAHAHAHA!!" 

"SAYA JIJIK DENGAN KALIAN! CEPAT LEPAS-" Akhirnya tidak tahan lagi, Daniel segera keluar dari tempat persembunyiannya dan melayangkan tinjunya tepat mengenai pada wajah si pria botak.

Bugh!!

Pukulan yang dilayangkan pun cukup keras sehingga membuat wajah si botak membentur dinding gang lalu jatuh tak sadarkan diri.

Aksi Daniel tersebut sontak membuat Pricil dan kedua pria lainnya jadi terkejut bukan main.

Masih dengan posisi menelungkup karena badannya tengah dihimpit, dengan susah payah Pricil mencoba menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah berhasil menumbangkan satu dari ketiganya.

Gadis itu menyipitkan matanya mencoba mengenali sosok pria yang membelakanginya. Kacamata bacanya sedikit melorot.

Siapa pria itu? batin Pricil.

Pria dengan gaya rambut plontos terhenyak menatap Daniel yang masih setia memunggungi mereka. 

Mata pria itu sontak termangu ketika melihat salah satu temannya sudah tergeletak tak sadarkan diri. Detik berikutnya pria itu menatap Daniel dengan sorot mata marah.

Mr Duren And Silent Girl - ENDWhere stories live. Discover now