SembilanBelas

6.6K 222 20
                                    

2 minggu berlalu....

Keadaan sudah membaik, seperti semula. Semua berjalan seperti biasa. Kanaya yang sudah mengikhlaskan semuanya berkat Angga. Kini, ia kembali bangkit dan memulai kegiatan barunya yaitu membuka toko bunga. Salah satu cara supaya Kanaya tidak gampang merasa sendiri atau setres. Karena akhir akhir ini Angga banyak kerjaan di kantor yang membuatnya pulang larut malam.

"Sayang, maaf yah. Mungkin hari ini masih pulang malam. "

"Lagi?? " Kanaya memanyunkan bibirnya lalu dibalas cium mesra oleh Angga.

"Mau gimana lagi? Kemaren, ada karyawan penting yang mengundurkan diri. Jadi, semua kerjaan dikerjain dadakan. Mau ga mau kita selesaikan bulan ini. "

"Yaudah, kamu hati-hati, jaga kesehatan. Jangan pelirik-pelirik kemana-mana. "

Tatapan tajam Kanaya dibalas senyum manis ala Angga. "Kutunggu kamu pakai black women  nanti malam! "

Sementara, Kanaya masih diam membayangkan apa yang dikatakan suaminya. Seketika wajahnya memerah lalu tangan kanannya meraih kotak hadiah di sampingnya. Dia membukanya, sebuah lingerie hitam transparan berenda. Sangat menggoda!

Dia hanya mampu menutup mulutnya yang hampir ternganga menahan male jika Angga bisa memberikan hadiah lingerie.

***

Angga masih sibuk berkutat pada layar laptopnya. Tak lupa secangkir kopi tengah menemaninya seharian ini. Jam makan siang sudah lewat dan dia masih mengetik beberapa tulisan disana.

Tok.. Tok.. Tok..

Seketika, kedua jarinya berhenti, kedua bola matanya beralih ke arah pintu yang bergetar.

"Masuk, " katanya.

Alea. Ya, wanita itu kembali. Angga kemudian bangkit dari kursinya, raut wajahnya berubah menjadi gusar.

"Belum cukup buat lo ganggu keluarga gue? " ucap Angga dengan nada kerasnya.

"Sorry, gue nggak maksud gimana. Gue,, cuma mau minta tolong sama lo. " pinta Alea. Memang raut wajahnya terlihat seperti seseorang menghadapi masalah. Tapi, kali ini Angga merasa tidak ingin mencampuri urusannya lagi. Dia tidak merusak kepercayaan yang telah Kanaya berikan.

"Nggak, Alea. Cukup. Gue udah bukan siapa-siapa lagi yang masih bisa lo temui seenak lo. Gue juga bukan lagi orang yang bisa setiap saat ada buat lo. Gue punya istri, istri gue adalah prioritas gue. Jadi, gue minta tolong sama lo, plis berhenti sampai disini aja. Gue minta, kejadian kemarin itu jadi hal yang pertama dan terakhir. "

Mendengar perkataan Angga, Alea menitikan air mata. Dia masih berdiri didepan pintu, kedua tangannya bergetar. Dia menggigit bibir bawahnya, menahan untuk terisak.

"Apa lo udah nggak peduli sama Diana? " tanya Alea.

Umpan yang bagus. Alea tahu jika Angga tidak akan membiarkan hal apapun yang terjadi pada Diana. Karena, dia sangat menyayangi anak Alea. Dia sudah menganggapnya sebagai anak sendiri.

"Kenapa sama Diana? " tanya Angga.

***

Cause I'am Yours [TAMAT]Where stories live. Discover now