Tujuh

30.6K 616 19
                                    

Hari pertama pernikahan mereka benar benar hancur berantakan. Angga yang menantikan malam pertama, Kanaya yang ingin cepat cepat pindah ranjang. Mereka terus bertengkar sepanjang hari. Bahkan, Mama dan Papa sempat mengunci mereka didalam kamar. Kesempatan ini digunakan Angga untuk menggoda Kanaya. Tapi, Kanaya tidak mudah dikadali. Karna, dia juga kadal😅

"Papa heran sama kalian, kalian suami istri tapi setiap saat kalian bertengkar! " tungkas Papa saat diruang keluarga.

"Mama dan Papa menjodohkan kalian supaya, Angga bisa membuat Nay dewasa. Bukan malah kamu yang ikutan gilanya sama Nay, " sambung Mama.

Angga dan Kanaya hanya saling melempar pandangan. Apalagi, sorot matanya terus memancarkan pertengkaran sengit.

"Kalau kalian kayak gini terus,... " Papa langsung mengeluarkan dua tiket sesuatu dari kantong celananya. "Papa kirim kalian honeymoon!! "

Detik itu juga, Kanaya mendadak berjingkrak. Matanya beberapa kali dikedipkan tidak percaya.

"A-apa? Ti-tiket honeymoon??? "

Angga menghela napas pelan. Dari tempat duduknya, tangannya terulur mengambil dua tiket itu. Dia tersenyum dan berkata, "Akan kulakukan kata Papa, "

Spontan Kanaya menoleh ke arah Angga. Keningnya berkedut sangat cepat.

"Kembaliin lagi itu tiket? " kata Kanaya.

"No way! " jawab Angga sambil menggelengkan kepalanya.

"Anggaa!!! " Kanaya memukuli keras Angga dan berusaha merebut kembali tiketnya.

Mereka kembali melakukan aksi kejar kejaran. Mama dan Papa hanya mengelus dada saja melihat tingkah anaknya.

"Hey! Kau balikin tiketnya atau aku yang akan mengambilnya! " seru Kanaya yang sudah menghadang jika sewaktu waktu Angga lolos darinya.

"Ku beri kau kesempatan untuk merebutnya dariku, " kata Angga yang menyunggingkan bibirnya keatas.

Kanaya merasa dirinya tertantangan untuk mengambil tiket itu. Dia mulai berani menerjang Angga. Tak ayal Angga pun menghindar. Dia juga tidak ingin dengan mudah tertangkap. Angga sendiri juga punya rencana sendiri jika bulan madu nanti.

Kamar mereka bak kapal pecah. Bahkan, ranjang mereka berantakan tidak karuan. Bulu bulu kapuk bantal bertebaran dimana mana.

Kanaya dan Angga terengah engah duduk ditepi ranjang yang saling memunggungi.

"Aku menyerah.. " ucap Kanaya.

"Seharusnya kau patuh saja pada suami mu, " ujar Angga seraya menyeka keringatnya.

Bersamaan mereka akhirnya merebahkan diri. Saling memandang dan tersenyum. Sesaat mata mereka tertutup lalu tertidur.

***

Kanaya tengah duduk dikursi bangku diantara orang-orang yang sedang check-in di bandara. Kedua tangannya bertengger pada salah satu koper besar didepannya. Dia menunggu Angga yang sedang antre check-in.

"Ayo, " Angga menarik dua koper milik mereka.

"Lama banget, sih? " tanya Kanaya yang berjalan mengikuti Angga dari belakang.

"Emang yang mau enak enak cuma kita doang? " jawab Angga sambil terkekeh.

Kanaya menarik rambut Angga sedikit. "Jangan bikin gara gara, deh! "

Kanaya lalu berjalan satu langkah didepan Angga. Angga membayangkan jika ini berada dirumah. Pasti mereka sedang adu mulut sambil berkejaran.

***

Setelah beberapa jam dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai pada negara yang mereka tuju. Seketika mereka langsung menuju apartemen yang sudah disiapkan oleh Papa.

"Buka pintunya, " ucap Angga dengan kedua tangannya penuh dengan barang dan koper mereka.

"Kau menyuruhku? Tidak sopan! Bukalah sendiri, " jawab Kanaya yang membuat Angga tidak tahan.

"Kau ini! Cepat buka! "

Bukannya menuruti suaminya, Kanaya malah turut diam sambil melotot seolah mengatakan, bukalah sendiri om om tua!

Terpaksa Angga turun tangan membuka pintunya sendiri. Pertama dia turunkan semua barang kemudian barulah dia membuka pintu. Selagi mengemas barangnya lagi, Kanaya langsung masuk tanpa membantu Angga yang kesusahan.

Cause I'am Yours [TAMAT]Where stories live. Discover now