Limabelas

17.6K 365 17
                                    

Entahlah, sejak aku mengetahui semua masa lalu Angga dan Alea aku memutuskan pergi menghindari mereka. Bukannya hati ini membaik, justru semakin menyakitkan. Karena semakin aku membencinya, semakin aku mengingatnya. Tiada henti ponsel ini juga berdering menerima pesan masuk dan panggilan yang tak terjawab, dari Angga. Aku tidak ingin mendengar apapun darinya apalagi melihatnya. Sejak hari itu dan hari ini adalah hari kelima dan entah keberapa kalinya dia mengirim pesan pendek.

Gue berani sumpah, Nay,  gue ga ada hubungan apa-apa sama Alea. Gue bisa jelasin semuanya, kalo gue dikasih kesempatan. Itu kalo lo mau, gue tunggu di kafe biasa.

Berkali-kali aku membaca isi pesan singkat itu. Tubuhku mengatakan jika aku harus menolaknya, namun hati kecilku mengatakan jika aku masih menyayanginya dan harus kutemuinya, sebagai alasan rindu. Dengan terpaksa aku singkirkan ego ku, dan menemuinya.

Kafe itu tidaklah begitu jauh dari apartemen, hanya menyeberang di perempatan saja sudah terlihat sosok pria bertubuh tegap tengah duduk membelakangi kaca kafe. Tepat lampu jalanan menyala merah, aku melangkahkan kakiku menujunya. Sungguh, aku sangat merindukannya. Aroma perfume yang biasa dia pakai sangat ku kenal itu membuat jantungku berdekup. Ya, lagi - lagi aku harus menunjukkan wajah kecewa ku kepadanya.

Bagiku ini pandangan perdanaku melihat Angga sangat lusuh dan tidak tertata. Tak terlihat seperti biasanya, tampan dan rapi. Kedua matanya merah dan kantung matanya sangat hitam. Aku tidak tega melihatnya seperti ini.

"Nay, lo boleh marah sama gue. Lo boleh benci sama gue, lo boleh mau ngapain aja sama gue. " ucapnya dengan nada sedikit menggebu.

"Tapi, tolong, jangan diemin gue kaya gini. Gue bisa ke kantor sendiri, makan sendiri atau tidur sendiri. Tapi ternyata gue ga bisa kalo tanpa lo, Nay. Gue sadar, lo itu penting buat gue dan lo selalu jadi prioritas di hati gue. Ga ada sedikit pun niat buat bikin lo sakit hati. Percaya, Nay, dibalik alasan gue ga cerita ke lo karna apa yang gue jalanin sama lo sekarang, gue harap itu momen spesial buat gue dan seterusnya. "

Entah mengapa, Angga mengatakan itu seperti bersungguh-sungguh. Aku harap, tidak ada bulir air mata yang siap keluar dari mataku yang mulai panas.

"Soal Alea, bagi gue itu dulu. Dan kalo dia dateng diantara kita pun, itu ga akan ada efeknya buat gue terus sayang sama lo, Nay. Asal lo tau, gue cinta sama lo sebelum gue kenal Alea atau kenal siapapun. Cuma lo. " tegasnya.

Perbincangannya terhenti ketika waiters datang membawakan dua coffee late. Aku menarik nafas dalam-dalam, mencerna semua perkataan Angga, sekaligus mejernihkan pikiranku agar lebih tenang.

"Gue lagi ga pengen percaya sama siapapun. Selama ini lo menyembunyika hal sebesar itu dari gue, dengan alasan ga mau bikin gue sakit hati? Tapi, dengan cara lo kaya gini yang malah bikin sakit gue. Gue sadar, gue nikah sama suami orang,  yang jelas ngerebut papa dari seorang anak kecil, " jawabku menahan tangis.

"Nay, nggak gitu. Bukan, Alea bukan istri gue, dan anaknya bukan anak gue. Percaya sama gue nay, "

"Lo minta gue buat percaya sama lo? Atas dasar apa? "

"Gue bisa buktiin itu, Nay. Tunggu dan liat, gue janji bakal buktiin, "

Terlihat jelat mata nanar Angga menatapku dengan penuh kemantapan. Baiklah, aku menyetujui dan menunggu janjinya untuk memberika bukti bahwa semua itu hanya akalan Alea.

Tanpa menyecap minuman yang telah dipesan, aku bangkit hendak meninggalkan meja. "Mau kemana? " tanya Angga menahan lenganku.

"Balik, " jawabku singkat.

"Biar gue anter. Tolong jangan nolak, "

Aku kembali ke apartemen tidak sendiri. Angga menemaniku disepanjang perjalanan menuju apartemen. Tanpa bicara dan tanpa bertatap. Dingin dan senyap.

"Makasih, " ucapku setibanya kami.

Angin lembut semilir datang membelai beberapa helai rambut kami. Entah ini sadarku yang bagaimana Angga mengecup keningku dengan lembut selama beberapa detik tanpa aku mencoba menghindar darinya.

"Papa.... "

•°•

Maaf guys untuk mempublikasikannya terlalu lama bahkan sampai dikira sudah ga aktif😂
Bukan maksud php😭 tapi sungguh sebenernya udah lama pengen aku publikasiin, cuma karna selalu kepepet jam kerja, jadi kadang suka kelupaan. Sekali lagi saya minta maaf😭😭😭
Untuk kalian terimakasih banyak yang masih setia menunggu untuk chapter selanjutnya, terimakasih untuk komentar semangat dan lope lopenya😂😂❤❤❤
Love u guyss❤❤❤

Doakan semoga selalu rajin dan ga lupaa..
Take care❤❤

Cause I'am Yours [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang