34 • Last

1.1K 125 149
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa

Jangan siders:(

Kira-kira apanya hayo yang 'last'?

Part mengandung bawang:)

Typo tandain aja🙏

°
°

💕Happy Reading All💕

💕Happy Reading All💕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



°°°

GALEN tersenyum menatap Omah nya yang sudah bangun.

"Jangan sakit lagi, ya, Omah," pinta Galen sambil menggenggam tangan sang Omah.

Omah mengangguk lemah. "Dimana S-Starla?" tanyanya serak.

Galen tersenyum tipis. "Ini dia." Galen menyingkir dan memperlihatkan Tiffany yang berdiri di belakangnya.

"Omah," lirih Tiffany lalu tersenyum. Omah pun ikut tersenyum.

Tiffany duduk di kursi plastik samping brankar wanita yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu. Ia menggenggam tangan yang terinfus itu.

Omah tersenyum tipis. "Tebakan Omah benar," lirihnya pelan.

Tiffany menautkan alisnya. "Tebakan apa Omah?"

"Tebakan kalau kamu itu Starla."

Tiffany menundukkan kepalanya. Ia bisa merasakan usapan di punggungnya. Ia yakin bahwa pelakunya itu adalah Galen.

"Kenapa nggak jujur?"

Tiffany memberanikan diri untuk mendongak. "Ma-maaf, Omah."

Tangan yang Tiffany genggam, kini beralih mengusap rambutnya.

"Iya. Omah yakin kamu punya alasan." Omah terus mengusap rambut panjang Tiffany.

Tiffany tersenyum tipis, ia merasa bersalah karena harus membohongi banyak orang.

"Maaf, ya, Omah?"

"Iya, Sayang."

"Kamu mau pulang?" pertanyaan Galen membuat Tiffany menoleh dan menatap cowok itu.

Tiffany beralih menatap Omah. "Aku masih pengen ngobrol sama Omah."

"Kamu pulang aja, ya. Kamu, kan, mesti ujian susulan besok. Kalau besok ujian susulannya udah selesai, baru kamu ke sini lagi," ucap Omah.

FEBRUARY [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now