Minju tersenyum lalu menggandeng tangan Jisoo ke arah dapur. Awalnya Jisoo risih dengan perlakuan Minju yang seakan sok dekat dengannya, padahal bicara saja mereka jarang. Tapi masih bisa Jisoo toleransi karena Minju adiknya Seokjin.

"Kak, aku boleh nanya gak?" Minju kembali membuka suara saat mereka sudah di dapur, sibuk dengan urusan masing-masing.

"Boleh lah. Nanya aja, ngapain pake minta izin segala." balas Jisoo dengan ramah.

Minju kembali tersenyum, "Junkyu sukanya makan apa, kak?"

"Junkyu?" Jisoo mengerutkan keningnya.

"Iya. Junkyu adiknya kakak."

"Kamu deket sama Junkyu?" Jisoo bingung sendiri, apa maksud gadis itu bertanya tentang Junkyu.

"Iya. Soalnya pas sekolah aku selalu pulang bareng Junkyu." jawab Minju dengan pede.

'Sejak kapan tuh anak deket sama cewek kayak gini?' Batin Jisoo bertanya-tanya.

***

Jisoo yang awalnya ingin membuka gagang pintu kamarnya langsung mengurungkan niatnya. Ia berbalik dan memandangi pintu kamar Junkyu yang tepat berada di depan kamarnya.

Jisoo baru saja pulang dari rumah Seokjin. Ia harus pulang sebelum pukul 5 sore, karena katanya Lisa akan ke rumahnya jam 5. Bahaya jika Lisa datang tapi dia belum ada di rumah.

Jisoo berjalan mendekat ke arah pintu kamar Junkyu dan mengetuknya. Junkyu meyahut dari dalam, mempersilahkan bagi siapapun yang mengetuk pintu kamarnya untuk masuk.

Jisoo masuk ke dalam kamar Junkyu dan mendapati adiknya itu sedang berbaring di atas tempat tidur sambil bermain game di ponselnya.

"Woi, Kyu!" Jisoo berjalan mendekat ke arah tempat tidur Junkyu.

"Apaan? Cepetan, gue lagi main." balas Junkyu tanpa menoleh sedikitpun dari layar ponselnya.

"Lo deket sama Minju?"

Junkyu mengkerutkan keningnya, "Kata siapa?" tanya Junkyu tapi masih belum menoleh ke arah Jisoo.

Jisoo menggerutu kesal karena respon adiknya, "Tadi si Minju bilang sendiri ke gue kalo lo sering pulang bareng dia."

"Oh."

Jisoo jadi gregetan sendiri, "Oh doang balesan lo?"

"Ya terus gue harus ngapain. Gue kan emang cuma nganterin Minju pulang." Memang nyatanya begitu, Junkyu hanya mengantar Minju karena merasa tidak enak. Tidak lebih.

"Terus kalo sama temen gue apa?" tanya Jisoo lagi.

"Temen lo yang mana lagi sih?" Junkyu dibuat frustasi karena aksi main gamenya terganggu oleh kakaknya yang cerewet ini.

Jisoo memutar bola matanya, "Ya siapa lagi kalo bukan Chaeyoung!"

Junkyu menoleh saat mendengar nama Chaeyoung, "Emangnya dia kenapa?"

"Ya mana gue tau! Harusnya lo yang tau dong. Akhir-akhir ini dia selalu banyak alesan kalo gue ajak ke rumah. Terus yang kejadian di mall waktu itu juga. Padahal kan dulu lo sering jalan berdua sama dia." Jisoo mulai curiga jika Chaeyoung sebenarnya menghindari Junkyu.

"Jadi maksud lo apa?"

"Kayaknya gue udah tau akar permasalahan lo sama Chaeyoung. Awas aja kalo lo cuma mainin sahabat gue!" ancam Jisoo.

"Siapa juga yang mau mainin?" Junkyu jadi bingung sendiri dengan arah pembicaraan mereka.

"Pokoknya kalo lo gak serius sama temen gue, mending jauhin dia sekarang. Supaya gue tau gue harus ngedukung dia sama siapa. Jangan sampai gue dukung lo padahal sebenernya yang Lisa bilang itu bener, kalo Jaehyun lebih cocok buat Chaeyoung." Jisoo sengaja memanas-manasi adiknya.

"Apaansih lo?!" Junkyu sudah dibuat pusing dengan Jisoo yang menyuruhnya untuk menjauhi Chaeyoung, ditambah lagi ia dibuat kesal saat mendengar nama Jaehyun dibawa-bawa. Bukannya semua orang juga melihat begitu? Bahwa Jaehyun dan Chaeyoung sangat cocok bersama. Tetapi kenapa Junkyu seakan tidak ingin mendukung mereka bersama?

"Lo harus pilih satu, jauhin Chaeyoung atau jangan deket-deket lagi sama si Minju itu." ucap Jisoo dengan tegas.

Junkyu terdiam. Ia tidak bisa menjauhi Chaeyoung. Tapi ia juga tidak enak ke Minju kalau ia menjauhi gadis itu.

Jisoo tersenyum sinis saat melihat adiknya terdiam, "Tentuin pilihan lo. Gue gak mau hubungan gue sama Chaeyoung ikut rusak gara-gara lo." ucap Jisoo sebelum berbalik dan keluar dari kamar Junkyu.

Junkyu tidak tahu ia harus berbuat apa, karena sebenarnya ini adalah pertama kalinya ia berurusan dengan yang namanya perempuan. Apalagi ini membawa masalah perasaan. Dulu saat SMP ia hanya fokus belajar, tidak pernah terganggu dengan yang namanya perempuan. Sekarang malah ia harus berurusan dengan tiga perempuan sekaligus, Jisoo yang banyak maunya, Minju yang mau mendekatinya, dan Chaeyoung yang membuat kepalanya pusing tujuh keliling karena sikap gadis itu yang berubah tiba-tiba.

***

First TimeWhere stories live. Discover now