Sugar Doggy

NAKAL

Enjoy Reading.

***

Sugar sudah diberitahu oleh sang ayah. Jika lelakimu disukai wanita lain, maka singkirkan wanita itu. Tapi, jika lelakimu yang nakal, sudah seharusnya dia diikat dan pastikan dia tidak bisa nakal lagi.

Sepertinya si sungsang itu perlu diberi pelajaran tambahan oleh sugar agar tidak ganjen pada Yehan.

Sepertinya Yehan juga butuh diikat dan dikurung seperti yang ayahnya lakukan pada sang ibu biar tidak nakal lagi.

Berani sekali merencanakan pesta pernikahan saat dirinya sedang memberi contoh menjadi adik ipar yang baik pada Jiu.

"Sugar ... ini pasti hanya kesalahpahaman. Kakakku tidak pernah dekat dengan wanita lain selain dirimu. Apalagi Qinshang sudah dianggap saudara sendiri jadi sudah pasti ...." Kata-kata Jiu tertahan di tenggorokan ketika Sugar menatapnya dengan tajam.

"Di mana Yehan?" tanya Sugar pada salah satu Security.

"Tuan Yehan ada di kantor." Security itu menjawab dengan susah payah. Entah kenapa pandangan mata Sugar membuatnya seperti tidak berani bergerak apalagi berbohong.

"Jiu ... kita ke kantor." Sugar langsung masuk ke mobil dan mengambil alih kemudi, hingga mau tidak mau Jiu duduk manis di sampingnya.

Tetapi baru saja Jiu menutup pintu mobil, tubuhnya langsung terhempas ke belakang karena kecepatan mengemudi Sugar yang mengerikan.

Jiu ingin protes, tetapi melihat wajah Sugar yang seperti ingin memutilasi seseorang membuat Jiu hanya bisa menutup mulut dan memasang sabuk pengaman lalu berdoa dalam hati semoga dia masih bernyawa ketika sampai ke kantor kakaknya nanti.

Jiu bahkan memejamkan mata karena tidak sanggup melihat bagaimana mobil itu melaju. Lebih tepatnya terbang.

***

"Qinshang, bisa kamu duduk agak jauh. Aku jadi tidak bisa memilih." Yehan berusaha menyingkirkan tangan Qinshang yang merangkul erat lengannya.

Yehan memilih mengalah dan menuruti keinginan orangtuanya sambil menunggu Jiu dan Sugar datang agar Yehan bisa menunjukkan bahwa Sugar adalah wanita yang tepat, tentu saja dengan Jiu yang harus mendukungnya.

Karena penolakannya selama ini berakhir dengan kata percuma. Maka Yehan akhirnya mengikuti keinginan mereka. Tapi hanya untuk sementara.

Menikahi Qinshang sama Sekali tidak ada di dalam pikirannya sekalipun.

"Bukankah ini justru lebih mudah. Kita bisa memilih bersama. Lihat ... yang ini terlihat sangat elegan, kamu suka warna putih kan." Qinshang menujuk sebuah gaun pengantin yang rencananya akan mereka kenakan di pesta pernikahan mereka nanti.

"Kenapa? Kamu tidak suka modelnya?"

"Bukan begitu, Qinshang ...."

"Ah ... aku tahu. Kamu pasti ingin memilih undangan dulu." Qinsang bergeser dan mengambil satu katalog di meja.

"Aku dan ibu kemarin memilih ini. Tapi, jika kamu tidak suka kita bisa memilih yang lain." Qinshang menunjukkan gambar pilihannya.

Yehan melepas rangkulan Qinshang dan menatapnya serius. "Qinshang, aku tidak mungkin menikah denganmu. Aku mencintai Sugar."

Qinshang menatap Yehan dengan  wajah yang pucat pasi, rasa sakit menyebar di hatinya. Kenapa Sugar terus yang dibahas Yehan. "Itu tidak mungkin. Maksudku ... Yehan aku tahu dia wanita yang lumayan cantik. Tapi kamu sendiri tahu dia bahkan tidak memiliki latar belakang yang memadai. Aku juga tidak bermaksud mempersulit dirimu. Tapi, kamu pasti tahu kakak seperti apa. Bagaimana kalau dia mempersulit hidup Sugar karena membuatku tidak nyaman."