2. Malam yang kelam

Start from the beginning
                                    

"Tidak," ujar Vera. "Dia tidak suka membunuh, tapi dia selalu berbuat ganas jika ada yang menganggunya."

"Tempramen?"

Vera menggeleng. "Tidak juga."

"Aku takut," Zevanya menundukkan kepalanya.

Vera memegang tangan Zevanya. "Gue juga takut kalau lo sampai kenapa-kenapa. Apalagi kalau Axel sudah mengancam seperti itu."

Byur!

Brem Brem Brem

"Aw," Zevanya menatap seragam putihnya yang kotor karena terkena cipratan genangan air. Kemudian, Zevanya menatap motor besar di depannya.

Mata Zevanya melebar ketika tahu siapa yang ada di hadapannya itu. Siapa lagi jika bukan Axel, King of Dood. Langkahnya mundur ketika Axel turun dan melepas helm fullface-nya.

"Ini baru permulaan," desis Axel.

Zevanya menggeleng. "A..aku udah minta maaf, Kak. Tolong, maafin aku."

Axel melangkah lebih dekat ke arah Zevanya, melihat orang memohon seperti Zevanya adalah salah satu hobinya. Ada rasa tersendiri ketika melihat orang memohon seperti itu.

"Kak..Jangan ganggu aku, please."

"Ada imbalan kalau gue lepasin lo?" Tanya Axel dengan nada dingin.

Zevanya diam. Dia bingung harus apa, di sini, apa yang harus di taruhkan. Zevanya benar-benar merasa takut saat ini. Dia ingin lari, tapi merasa tidak bisa karena tatapan Axel seakan membuatnya seperi patung.

"Nggak ada, kan?" Axel kembali bersuara.

Zevanya hanya mampu diam sambil menunduk.

Axel mencengkram dagu Zevanya, membuat cewek yang ketakutan itu tersentak. "Gue ngomong sama batu atau manusia? JAWAB!"

"Ma..Manusia.." Jawab Zevanya.

Axel melepaskan cengkramannya kemudian dia berbalik dan berjalan ke arah tempat motornya terparkir.

Nafas Zevanya tersenggal-senggal. Dia harus apa? Dia takut sekarang. Dia takut berada di sekolah.

🌙

Zevanya masuk ke dalam rumah dan langsung di sambut oleh Papanya, Regar, dan juga..ibu tirinya, Sarah.

"Assalamualaikum, Pa, Mi." Salam Zevanya sambil membuka pintu rumahnya.

Bukannya menjawab, Sarah malah memarahinya. "KAMU BARU PULANG? MAIN KEMANA KAMU? BAJU KOTOR DAN KUCEL GINI!"

"Sarah, sudah, kamu jangan memarahi Zeva. Dia baru pulang dari sekolah," kata Regar.

Sarah menatap tidak suka ke arah Zevanya. Zevanya hanya mampu menundukkan kepalanya sambil berjalan ke arah kamarnya.

Zevanya masuk ke dalam kamarnya dan menangis sendu. Hidupnya tidak sempurna sekali. Mempunyai Papa yang tidak bisa membelanya. Mempunyai Mama yang tidak sayang dengannya dan parahnya lagi, dia memiliki ibu tiri yang begitu jahat dan kasar kepadanya. Lebih parah lagi, sekolah yang biasanya menjadi tempat nyaman untuknya sekarang berubah menjadi neraka hanya karena Axel yang menghantuinya beberapa jam ini.

Axel [My Love Badboy]Where stories live. Discover now