1. King of Dood

4.9K 224 7
                                    

Namanya Axel Alexander Marcelius. Mendapati tiga julukan, salah satunya adalah King of Dood. Raja dari kematian. Ngeri kan?

Namanya Axel Alexander Marcelius. Badboy sekaligus most wanted Di SMA Darmandes. Tidak ada cewek yang berani mendekati cowok itu. Selama ini, mereka yang menyumai Axel hanya diam. Tak berani mengungkapkan.

Namanya Axel Alexander Marcelius. Ketus geng motor terbesar bernama Vetunus. Vetunus tidak ada tandingannya lagi dari geng motor yang lain.

🌙

SMA Darmandes, Pukul 10.00 WIB, waktu istirahat.

Axel dengan tatapan dingin menusuk sedang berjalan menuju kantin sekolah. Di koridor, banyak siswa dan siswi yang berkeliaran. Namun, ketika Axel lewat di koridor tersebut, mereka langsung diam.

Axel Alexander Marcelius. Kelas dua belas dengan jurusan MIPA dan ikut ekskul basket. Dia menjadi Kapten Basket sejak kelas sepuluh. Tidak ada yang berani untuk mengganti jabatan cowok itu.

"Axel! Sini lo! Makan pecel sama gue!" Teriak salah satu temannya, Vero.

Axel menghampiri Vero, duduk di sebelah cowok itu. Satu meja sudah di booking oleh mereka. Maksudnya, sudah sejak kelas sepuluh, meja itu menjadi tempat Axel dan golongannya makan. Jika ada yang makan di meja tersebut, akan di pastikan jika akan mendapat masalah terbesar.

"Lo mau makan apa? Biar gue pesenin?" Tawar Rey kepada Axel.

Axel menggeleng, dia sedang tidak berminat untuk makan. "Jus."

"Jus apa?" Tanya Rey.

"Leci."

"Kalau nggak ada jus leci?"

"Darah lo aja," jawab Axel tanpa berekspresi apapun. Datar.

Rey sudah tidak kaget lagi jika Axel selalu bercanda sadis begitu. Sudah terbiasa dengan sikap Axel itu.

"Bujubineng, anaknya Ramon kok jahat banget," gerutu Rey sambil berjalan ke arah kios yang menjual jus.

Axel melirik sekilas Rey yang berjalan menjauh. Toh, dia tidak peduli dengan nama Daddy nya itu di panggil oleh Rey. Asal jika ada yang mencoba mencelakai Ramon, dia akan bertindak. Jika perlu dia akan membunuhnya! Tidak peduli lagi dengan dosa.

Tak lama kemudian, Rey datang dengan segelas jus leci seperti permintaan Axel. Axel menerimanya, kemudian meneguknya hingga tinggal separuh.

"Ada geng baru. Namanya, Hayjen. Mereka nantang kita buat balapan nanti malam." Ujar Vero sambil menyodorkan handphonenya ke tengah meja.

Rey, David dan Marvel menjadi kepo, mereka berebut handphone milik Vero dan membaca salah satu chat anak buah Hayjen.

Axel menunggu mereka selesai untuk melihat.

"Selesai?"

"Udah," ujar Marvel sambil memberikan handphone Vero ke arah Axel.

Axel menerimanya kemudian membaca chat tersebut.

Heyjin.

Ei! Gue anak buah
dari Heyjin.

Oh? Ada apa?

Gue mau tantang
geng lo.

Ok. Gue harap
lo nggak nyesel
tantang Vetunus

Seperti itulah chat yang di baca oleh Axel. Axel hanya menyunggingkan senyum sinisnya. Geng baru sudah mau menantang Vetunus? Benar-benar cari mati!

🌙

Seorang cewek bernama Zevanya Andara Haruni sedang berjalan menuju kelasnya. Dia adalah cewek yang baru masuk kelas sebelas.

Zevanya melangkah masuk ke dalam kelasnya dan langsung di sambut oleh temannya. Vera.

"Zev, duduk sini!" Kata Vera sambil menepuk bangku yang ada di sebelahnya.

"Iya, aku duduk sama kamu, Ver. Kamu mau ke kantin sama aku nggak?" Tanya Zevanya sambil menaruh tasnya di kursi sebelah Vera.

"Ayo!"

Zevanya dan Vera berjalan menuju kantin dengan segelas es teh yang tadi di pesannya. Tinggal sedikit, maka dari itu dia ingin mengajak Vera ke kantin untuk mengembalikkan gelas tersebut.

"Eh Zev, gue ke toilet dulu. Lo duluan aja ke kantin." Ujar Vera dan langsung berlari ke toilet.

Zevanya berdecak kesal dan memutuskan untuk pergi ke kantin terlebih dahulu.

Namun..Sial sedang menimpa Zevanya saat ini. Karena tidak melihat ke arah depan, Zevanya menabrak cowok yang harus di hindari.

Axel Alexander Marcelius.

Zevanya menatap cowok itu dan kemudian menatap baju Axel yang basah karena ketumpahan es tehnya yang tinggal sedikit itu.

Axel mengepalkan tangannya. Dia emosi karena bajunya basah gara-gara Zevanya menabraknya. Tangan Axel langsung meraih gelas yang berada di tangan Zevanya dan membantingnya hingga pecah. Untung, koridor masih sepi.

"Kok di pecahin?" Tanya Zevanya polos.

Axel menarik lengan Zevanya. "Lo tahu siapa gue?"

Zevanya terkejut dan menggeleng sebagai jawaban. Karena, sejujurnya di tidak tahu siapa Axel.

"Gue Axel. Hidup lo sekarang nggak akan tenang!"

Axel [My Love Badboy]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant