36. Byun Slave

3.7K 488 41
                                    

WARNING⚠️: yaoifanfic/NC 21+

KATA WARNING SUDAH TERTULIS SEJAK AWAL
JADI JIKA ADA YANG MENGELUH, MAKA SAYA TIDAK AKAN MENANGAPINYA

ATAU JIKA ADA YANG SALAH LAPAK, MOHON DI CERNA BAIK-BAIK BAHASA YANG SUDAH SAYA GUNAKAN.

JANGAN SAMPAI MEMBUAT ANDA TERLIHAT SEPERTI ANJING.

BIJAKLAH DALAM BERKOMENTAR
JANGAN DIBUAT UNTUK MENGHUJAT SAJA.

JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN CLOSE TAB INI, SAYA TIDAK MEMAKSA ANDA UNTUK MEMBACA CERITA SAMPAH MILIK SAYA.

DAN JIKA HANYA INGIN MENJADI SIDER, LEBIH BAIK PERGI KE PERPUSTAKAAN SAJA. KARNA DISINI SEBUAH USAHA JUGA PERLU DI HARGAI

TERIMAKASIH!!!!

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Baekhyun meringis pelan saat membangunkan tubuhnya dari atas tempat tidur.

Ia sudah memasuki akhir di sembilan bulan usia kehamilannya, yang berati sebentar lagi ia bisa melihat jagoan kecilnya.

Baekhyun memegang bagaina bawah perutnya, langkah kakinya seperti memberat dan butiran-butiran peluh sebesar biji jagung telah menetes memenuhi dahinya.

Baekhyun berusaha sebisa mungkin untuk menetralkan deru nafasnya, memejamkan mata untuk mengatur rasa sakit yang menjalar di bangian perut hingga ke bagain bawah.

Kontraksi palsu.

Sekitar seminggu yang lalu baekhyun juga sempat merasakan kontraksi palsu itu, cuma bedanya sekarang terasa lebih sakit dari seminggu yang lalu.

Baekhyun tetap berfikir positif, menjauhkan bagaiman pikiran-pikiran negatifnya selalu singgah sejak tiga bulan belakangan ini.

Baekhyun membawa kakinya untuk melangkah secara perlahan-lahan, semuanya pasti telah menunggu kehadiranya untuk bersantap di pagi hari.

Ini memang menjadi hal yang rutin serta wajib dilakukan. Sarapan bersama, makam siang, hingga makan malam. Jika memang memiliki kesibuk diluar, maka mereka wajib memberitahu sehingga mereka yang berada di rumah bisa memulai memakan makanan mereka tanpa harus mengkhawatirkan anggota yang tidak ada.

Tentunya Baekhyun tidak ingin dianggap jika ia tidak menghormati sesuatu yang telah dimulai sejak lama itu.

Kini, baekhyun telah di hadapkan dengan 75 anak tangga. Ia harus berhati-hari jika tidak ingin sesuatu terjadi.

Perlahan tapi pasti, Baekhyun mulai menginjakan kakinya. Langkah demi langkah terus ia lakukan hingga kini hanya tersisa satu anak tangga dan Baekhyun bersyukur saat ia telah berhasil melewatinya.

Baekhyun bisa melihat bagaiman mereka tengah berkumpul.

Tuan besar Park Siwon.

Nyonya besar park Yoona.

Dan putri satu-satunya di keluarga itu, Park Yoora.

Semuanya telah berkumpul, Baekhyun mendapatkan senyuman dan sapaan selamat pagi yang sangat hangat.

"Oh! Selamat pagi Baekhyunnee~"

Ucapan manis itu terus berdatangan secara bergilir, bukan dari para majikan saja. Namun mereka yang berstatus sebagai pelayan ataupun pengawal, selalu memberikan ucapan selamat pagi yang begitu manis pada pria mungil itu.

Dentingan antar piring terdengar, membenarkam jika mereka kini tengah menikmati sarapan pagi mereka.

Tidak ada yang berbicara selagi terdapat makanan di piring masing-masing, maka itu sebabnya tidak ada percakapan disaat mereka belum menghabisakan makana mereka.

"Appa memiliki sedikit berita untuk kalian, terutama untuk Baekhyun"

Tuan besar Park memulai percakapannya saat melihat semua piring telah kosong.

"Ada anak perusahaan di Cina yang mengalami masalah izin dari pemerintahan, dan harus segera di selesaikan. Appa hanya ingin menyampaikan bahwa, kemungkinan besar Appa tidak bisa menemani saat kau melahirkan anakmu Baekhyun. Appa sangat menyesal, maaf Baekhyun"

Disela rasa sakitnya, Baekhyun masih menampilkan senyumannya. Memperlihatkan jika hingga saat ini ia masih dalam keadaan baik-baik saja.

"Tida apa Appa, aku mengerti. Lagi pula, aku disini ditemani oleh oemma dan juga Yoora noona. Appa tidak usah khawatir, aku berjanji akan mempertemukanmu dengan cucu mu ini. Maka dari itu, focuslah dan segera kembali. Jagoan ini pasti juga tidak sabar untuk melihat kakeknya"

Tuan besar Park tersenyum menanggapi ucapan Baekhyun, pria kecil itu memang menjadi bunga yang sangat indah di rumah ini. Semenjak kedatangannya, mansion mewah miliknya terasa di sirami air yang begitu melimpah, semenjah kekeringan yang melanda karena ulahnya sendiri.

"Pasti, Appa pun tidak sabar untuk bentemu jagoan ku ini"

Nyonya Park membenarkan ucapan suaminya, ia juga tidak sabar melihat cucu pertamanya.

"Aku sudah sangat tidak sabar, saat nanti ia memanggil ku denagn sebutan nenek. Pasti rasanya begitu menyenangkan"

"Heii, jagoan. Ingat ya, kau harus memanggiku noona nanti. Aku tidak mau tahu, kau dengar hm?"

Yoora mengelus perut buncit Baekhyun, sementara pria mungil itu tengah mati-matian menahan raa sakitnya.

Entah mengapa ini terasa seribu kali lebih menjakitkan dadi kontraksi pasul yang sebelumnya.

Apa jangan-jangan ini bukan merupakan kontraksi palsu, melainkan kontraksi yang mengharuskannya melahirkan saat ini juga.

"Baek, k-kenala kakimu mengeluarkan cairan? Baek? YAKK! BAEKHYUN SADARLAH!"

Baekhyun hanya bisa mendengar teriakan yang terus memanggil namanya, tubuhnya terasa lemas dengan perut seperti tengah dililit sesuatu.

Yang Baekhyun rasakan adalah ia tengah diangkat untuk menuju ke mobil.

Teriakan jika ia akan segera melahirkan, membuat semangatnya bertambah.

Terlebih siluit bayangan orang yang sangat ia rindukan terpintas di kepalanga.

Baekhyun tersenyum dengan air mata yang membasahi pipinya, hanya satu nama yang ia sebutkan.

"Chanyeol, aku mencintaimu dan putra kita"

Gak tau mau ngomong apa, pada intinya mah mendekati ending

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gak tau mau ngomong apa, pada intinya mah mendekati ending.
Sekian🙏

Lanjut besok lagi ehe

Jangan luPa streaming untuk semau MV EXO😂✨

#mmfkaloadatypo✏️

[COMPLET] Byun Slave | CHANBAEK🔞 ✔️Where stories live. Discover now