1. Byun Slave

35.9K 1.2K 112
                                    

Byun Slave

Setiap orang terlahir dari kehidupan terakhir, jadi tidak ada waktu yang layak dibuang percuma.

Perselisihan waktu, dari hari menjadi bulan dan bulan menjadi tahun. Bahkan jika di jabarkan secara rasional itu semua terasa begitu cepat, secepat bagaiman Shanghai Maglev melaju.

Namu seberapa cepatpun waktu berlalu, ia tetap akan merasakan pesakitan. Rasa sakit yang ia rasakan bahkan tak terhitung oleh jam namun detik, karna setiap satu detik yang ia lewati, itu berati satu kali memar yang akan ia dapatkan.

Tuhan mungkin begitu membencinya, hingga ia harus lahir ke dunia ini dengan keadaan seperti itu. Selama ini ia hidup dengan berbagai kicauan burung di luaran sana. Seakan semua itu menandakan jika ia benar-benar tak layak untuk hidup.

Malam berganti pagi, pagi berganti malam. Kehidupan manusia akan bergilir setiap waktu yang mereka tempuh, namun baginya itu semua mustahil. Nyatanya selama hampi 22 tahun kehidupannya, ia masih berada dalam titik terendah di bumi ini.

Bagai menahan panasnya api, setiap kehidupan memiliki kisah dan cerita tersendiri. Lalu bagaimanakah kisah yang akan di torehkan dalam garis hidupnya? Akankah ia mendapatkan happy anding? Atau sebaliknya?

Kehidupan yang abadi, nyatanya tidak menjanjikan kita dapat hidup dalam kebahagiaan.

"Bibik, apa yang bibik lakukan? Ini rumah milik papa, mengapa bibik menjualnya kepada paman itu" ia bertanya dengan begitu lembut, tak ada nada seperti diskriminasi. Namun nyatanya yang ia dapatkan hanyalah pukulan dan dorongan dari pertanyaannya.

Taeyeon, wanita yang hampir berumur setengah abad itu. Dengan teganya mendorong hingga tubuh mungil milik pria itu tersungkur kelantai. "Haruskah aku menjawab, saat semua kebutuhanmu aku yang menanggungnya?" Wanita itu menatap remeh pada sosok yang terlihat meringis kesakitan di bawah sana. "Seandainya, sepuluh tahun yang lalu. Aku tidak memunggutmu, maka aku tidak akan kekurangan selembar uang pun!"

Bagaima jika uang sudah menjadi puncak di atas rasa persaudaraan? Maka ini lah yang terjadi.

Air mata mulai mengalir di mata indahnya, ia begitu takut hingga rasa takut itu membuatnya tak bisa berbuat apa-apa "hiks hiks t-tapi itu milik papa hiks aku mohon, jangan menjualnya bibik hiks" terlalu hina, hingga ia harus bersujud dan memeluk kaki jenjang wanita itu.

Duak!

"Akkh HIKS!"

Perih, ia merasakan perih pada pelipisnya. Ia yakin jika pelipisnya saat ini berdarah, tercium dari bau amis yang mulai merambat ke hidungnya. "Dengar, rumah ini adalah milik ku, kau ataupun papamu itu tidak berhak atas rumah ini lagi" dia mendekat dengan sebuah tongkat panjang di tangannya dan tongkat itu terlihat begitu kokoh. "Kau, hanyalah pria kecil dengan segala kesengsaraan yang ada dalam hidup mu"

Tak!

"Hiks..."

"Pria kecil yang mampu membunuh ibunya saat melahirkan dirinya dahulu"

Tak!

"Aakkh hiks hiks..."

"Seorang anak yang hidup dengan sang papa yang ternya telah ia bunuh dengan kenyataan pahit tentang putranya sendiri"

Tak!

"Akkh apun bik hiks sakitt hiks..."

Ujung tongkat itu menyentuh setiap permukaan tubuh yang terlihat semakin melemah. "Bagaiman kau bisa hidup selama ini saat dua orang yang seharusnya kau hormati, ternyata telah mati dan itu semua karna dirimu ANAK PEMBAWA SIAL!!!"

[COMPLET] Byun Slave | CHANBAEK🔞 ✔️Where stories live. Discover now