"Aku pernah ada di posisi kamu, di khianati oleh cinta yang selama ini aku anggap adalah sebuah kebahagiaan tapi kenyataannya malah membawa kepada kesedihan"

Wanita itu akhirnya mendengarkan, menghapus air matanya. Salwa tersenyum, setidaknya wanita itu tidak menangis lagi meski rasa sakit belum lekas sembuh.

"Tapi aku sadar, bahwa aku salah. Aku terlalu mencintai seseorang yang belum tentu akan menjadi milik ku selamanya. Tuhan selalu memberitahukan bahwa pacaran adalah hal yang buruk, ketika kamu menjalankan nya maka keburukan yang sedang kau jalankan"

"Tapi.. aku sayang sama dia" ucap wanita itu.

Salwa tersenyum, lalu memegang tangan wanita itu dan mengelusnya. " Sayang itu boleh, tapi satu kesalahan kita. Membalas sayang kita itu dengan cara yang salah."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Cintai dia sewajarnya, ikhlaskan dia seperlunya. Cintai maha cinta maka kamu akan mendapatkan yang terbaik"

Wanita itu terdiam, menangis kembali. Tangisan penyesalan, tangisan ketakutan dan tangisan kesadaran. Salwa memeluk tubuh wanita itu seraya berkata.

" Menangis lah karena kamu berdosa
bukan karena kehilangan seseorang"

Wanita itu semakin menangis dalam pelukan Salwa, rasa sakitnya tergantikan dengan rasa takut. Takut jika Allah tidak mengampuni dosa nya, takut jika Allah murka kepadanya. Takut jika Allah tidak akan memberikan keringanan untuk nanti di akhirat.

Beberapa menit kemudian wanita itu berhenti menangis, lalu mengucapkan terimakasih kepada Salwa. Mereka berkenalan dan wanita itu bernama Rara Ananda pelajar SMA, Rara mengalami kecelakaan lalu Rara dikejutkan dengan pacar nya yang mengatakan untuk mengakhiri hubungan.

"Apa kamu merasa sedih ditinggalkan pacar kamu?" Tanya Rara.

"Tidak.." jawab Salwa lalu tersenyum.

"Loh kenapa?"

"Karena aku menemukan yang lebih baik darinya, yang lebih menyayangi ku dan menjagaku " kata Salwa dengan mengingat bagaimana dirinya di lamar oleh Hariz.

"Wah, siapa laki-laki itu?"

"Hariz Fadlan Aziz, dialah imamku." Kata Salwa .

" laki-laki yang akan menjagaku setelah ayah ku, laki-laki yang akan membimbing ku kepada jannah-nya Allah dan laki-laki yang selalu mencintai ku tanpa mengungkit masa lalu ku.." lanjutnya.

"Apa kamu mencintai ya?"

"Iya, aku mencintai nya sejak pertama kali aku bertemu nya dan sampai akhirnya Allah mempersatukan kita berdua. Aku merasa bahwa Allah itu terlalu baik , memberikan jodoh yang baik padahal aku jauh dari kata baik."

"Apa kamu bahagia?"

"Sangat, sangat bahagia. Aku yakin bahwa sesuatu yang kita tinggalkan karena Allah maka Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita dan sekarang aku yakin dengan kata-kata itu. Aku bersyukur bisa putus dengan pacar ku jika tidak aku tidak akan bahagia detik ini juga." Ucap Salwa dengan tersenyum.

" Cintai seseorang yang benar-benar mau menghalalkan kamu bukan menghancurkan kamu. Karena pada hakikatnya kita hidup untuk ibadah bukan untuk hiburan" pesan Salwa kepada Rara.

My Husband Tetanggaku                                  Where stories live. Discover now