Poligami

7.8K 498 12
                                    

Memang Islam memperbolehkan untuk poligami,tapi menurut saya itu bukan cara terbaik untuk membuat diri saya senang,yang ada hati kamu terluka.

- Hariz Fadlan Aziz -

🕊️🕊️🕊️

HARI ini jamkos, karena para dosen sedang rapat untuk masalah seminar yang akan diadakan di bulan depan. Jadi tidak heran jika seluruh kelas seperti pasar, ibu-ibu menawar saat membeli, bahkan demo.

Contohnya seperti sekarang di kelas jurusan seni dan desain, ruangan yang sedang mengadakan konser dadakan.

"Inginku mengatakan...!" Teriak jeriko yang sudah memegang sapu layaknya mic.

" I Love you ... and i mis you!" Sambung adian berada tak jauh dari jeriko, membuat suara ketukan dari meja yang sesuai dengan lagu.

"Lagi lagi ku gak bisa tidurr!" Kata Zian yang tersenyum.

"Lagi lagi ku gak bisa makan!" Celetuk Keira

"Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja, owhhh!!" Teriak Pino pede.

Semua orang diam, kesal pastinya. Pino selalu tidak nyambung jika diajak ngobrol atau konser Dadakan. selalu punya cara sendiri untuk merusak segalanya.

"Weh pino, merusak hak cipta aja elu!" Ucap jeriko kesal.

" Yang penting nyanyi kan?" Tanya Pino tanpa bersalah.

"Udah-udah gak usah pada ribut , kita lanjut aja konsernya." Ucap Alex melerai perdebatan yang terjadi.

Konser yang sempat berhenti karena perdebatan tidak bermanfaat itu dilanjutkan, Salwa hanya menikmati apa yang sedang terjadi lagipula Salwa senang bisa melihat senyum, tawa, candaan bahkan kerusuhan yang terjadi.

Akan ada masanya dia merindukan ini semua, dia hanya perlu menikmati setiap momen-momen. Sudah cukup dia terluka karena teman dulu sekarang Berbeda, mereka menerima Salwa apa adanya bahkan mereka melindungi Salwa dari siapapun.

"Guys kata pak Mahmud kita disuruh pulang karena kemungkinan rapat bakalan lama!" Teriak Dirga ketua himpunan mahasiswa.Semua bersorak gembira, berhamburan keluar.

Salwa menghela nafas, Nabila yang melihat mengerutkan keningnya. " Lu kenapa sal, kaya gak seneng gitu kita pulang cepet"

"Bukan nya gak seneng tapi__"

"Pasti pak Hariz ya!" Potong Nabila, salwa menganggukkan kepalanya.

"Tenang sal, lagipula cuman berjam-jam bukan bertahun-tahun elu gak ketemu sama pak Hariz!" Seru Nabila tersenyum menggoda.

"Iya tau , tapikan kangen!" Ucap Salwa Cemberut.

"Hadeh bucin bangetttt"

Salwa hanya mengangkat bahu nya tidak perduli jika sahabatnya berkata bahwa dirinya bucin memang kenyataannya dia tidak bisa jauh dari Hariz, baginya Hariz segalanya.

Dari Hariz , Salwa belajar betapa pentingnya mencintai dan menjaga. Mencintai apa yang ia sukai dan menjaga apa yang menjadi miliknya. Hariz juga mengajarkan banyak hal, termasuk cara mencintai Allah tanpa pamrih.

My Husband Tetanggaku                                  Where stories live. Discover now