Satu Sama

10.1K 794 19
                                    

Semestinya cinta tak perlu diungkapkan, cinta hanya butuh pembuktian. Bukti seorang mencitai mu, ia menikahi mu. Bila seorang sudah berniat menikahimu, dia adalah orang yang serius mencitai mu.

-My Husband Tetanggaku-

🕊️🕊️🕊️

RESEPSI sudah selesai, Salwa dan Hariz pergi ke kamar Salwa sedangkan yang lain sudah pergi ke kamar masing-masing. Salwa merasa letih seharian berdiri dengan memakai sepatu hak tinggi membuat kaki nya sangat kram.

Saat Salwa ingin melepas hijab tiba-tiba Hariz masuk , Salwa merasa gugup ketika berada di satu ruang bersama Hariz meskipun mereka sudah halal tapi Salwa belum terbiasa.

"Ka.." panggil Salwa .

"Hm." Balas Hariz yang sedang melepas peci dan menaruhnya di atas meja rias.

"Salwa mau buka hijab, Kaka keluar dulu ya" kata Salwa dan Hariz hanya mengangguk mengerti.

Hariz keluar dan berdiri di depan pintu seperti satpam yang sedang menjaga rumah majikannya. Dari kejauhan Indri melihat Hariz yang berdiri didepan pintu membuat Indri binggung akhirnya Indri mendekati Hariz dan bertanya.

"Loh, nak Hariz kenapa ada diluar?"

Hariz tersadar lalu tersenyum," Salwa lagi buka hijab umi, mangkanya Hariz keluar."

Indri menahan diri untuk tidak tertawa" ya ampun Hariz. Kamu kan udah halal, ngapain keluar" kata Indri lalu pergi dengan tertawa.

Rasanya Hariz malu di tertawa kan oleh ibu mertua nya. Hariz kesal dan dia masuk kedalam. Melihat Salwa yang sedang berusaha membuka resleting baju nya. Terlihat Salwa yang kesusahan menurunkan resleting, Hariz menghampiri dan membantu salwa.

Salwa tersentak kaget saat merasakan sebuah tangan di punggung nya. Salwa melihat ke arah kaca dan terlihat Hariz yang sedang membantunya, Salwa menelan ludah sendiri karna merasa gugup dengan posisinya sekarang.

"Ka.." panggil Salwa lirih.

"Diam. Saya baik bantuin kamu." Kata Hariz dengan datar.

Salwa menautkan kedua alisnya,tidak mengerti maksud hariz. Hariz membalikkan badan Salwa dan menatap Salwa dengan penuh kesal atas apa yang sudah Salwa lakukan. Salwa merasa semakin takut saat Hariz menatap dirinya dengan tatapan yang aneh. Bukan aneh tapi seperti seseorang yang sedang ingin membunuh orang.

"Kamu ngerjain saya ya?." Tanya Hariz dengan tatapan yang masih fokus kepada Salwa.

Salwa gemetar, "ma--maksdunya ka?" Ucap Salwa terbata-bata.

"Kamu nyuruh saya keluar karna kamu mau buka hijab, emang saya orang asing bagi kamu? Saya suami kamu. Inget suami!"

Salwa mulai berpikir.benar juga apa yang dikatakan Hariz,dia bukan orang asing tapi kenapa dia menyuruh Hariz untuk keluar.
entahlah Salwa juga tidak tau. Salwa hanya diam dan rasanya dia ingin kabur ke luar negeri menghindari tatapan tajam suaminya.

Hariz berjalan semakin dekat dan Salwa memundurkan langkahnya, Hariz tersenyum miring. Inilah yang Salwa takutkan, senyuman maut.

My Husband Tetanggaku                                  Where stories live. Discover now