Siapa sangka?

1.8K 142 9
                                    

Maap ya, Author mahasiswa baru nih, makanya harus atur waktu dluu😭

Lope kalian semua!♥️

...

🤴Happy reading👸

...

Semenjak insiden cium-mencium, Saka tidak mau lagi berkendara dengan mobil itu. Sungguh aneh, kan? Ini juga menyinggung hati Rani. Ia jadi merasa sakit hati. Apa sebegitu tidak inginnya Saka ciuman dengannya?

Bahkan keesokan hari setelah mereka ciuman itu, Saka berangkat sangat pagi, sekitar pukul empat. Gila kan? Apa yang pria itu ingin lakukan sepagi itu?
Rani malah lebih khawatir, apakah istirahat pria itu cukup? Kalau begini caranya pria itu bisa kecapekan karena terlalu menekan diri seperti itu.
Lagi pula, apa yang salah hanya dari ciuman? Kenapa harus seperti itu sih?

Rani menekuk wajahnya sendiri, dan beralih ke lemarinya.
Di dalam lemarinya ini ada laci, di dalam laci itu ada semua barang yang bersangkutan dengan Saka.

Dari Rani kecil, ia memang sudah mencintai Saka. Seperti Saka ya g pernah mengajarinya di selembaran kertas, kertas tersebut sudah ia laminating dan simpan baik-baik. Pensil, penghapus dan lain-lain yang dipakai Saka untuk mengajarnya.
Sapu tangan Saka yang pernah pria itu berikan begitu saja saat ia menangis. Foto-foto sewaktu kecil mereka. Hingga kado-kado yang pernah pria itu berikan saat ia ulang tahun juga ada.

Yang menarik perhatian Rani adalah satu kotak merah yang berisi gelang emas yang pernah pria itu bawakan saat ia berumur tujuh belas tahun.
Ia pun mengambil gelang itu dan memakainya di tangan sebelah kirinya.
Lagi pula, selama ini ia memang jarang memakai aksesoris kecuali anting yang selalu terpasang di telinganya.

Gelang itu memiliki satu bandul berbentuk cinta di ujungnya. Sweet but elegant. Sama seperti Saka. Bahkan yang pria itu beli pun menggambarkan dirinya sendiri.
Untungnya saja, pria yang dingin ini hanya berangkat sepagi itu sekali saja. Keesokkannya sudah seperti semua.
Rani mengelus gelang itu dengan halus.
Seakan-akan yang ia elus adalah tangan sang empu pemberi gelang ini.
Seandainya saja ia bisa mengelus, menggandeng, mencium dan melakukan hal lainnya bak suami istri lainnya dengan Saka, sudah pastilah ia bahagia sekali.

Bertemu, berdua dan bisa berumah tangga dengan Saka saja sudah membuatnya senang.
Ah, berdua... Seharusnya bersatu. Tapi, apakah sekarang bisa pantas sudah disebut bersatu?

Tidak mau ambil pusing, lagi pula ia sudah biasa diperlakukan seperti ini dengan Saka.
Ia pun berangkat untuk pergi ke perpustakaan.
Hari ini adalah hari yang indah untuk pergi membaca dan mencerahkan pikirannya dengan cerita romansa lainnya.

Ia pun mengirimkan pesan kepada Saka.

To: Raysaka🤴

Rani pergi ke perpustakaan ya, Saka. Nanti pas Saka pulang kerja, jemput Rani ya.

Rani tersenyum sendiri setelah mengirim pesan itu. Habisnya mau bagaimana lagi? Semoga saja dengan cara seperti ini Saka akan kembali seperti biasa.
Hubungan mereka sudah memiliki kemajuan pesat kemarin-kemarin, masa Rani harus kembali dari nol lagi?

Lalu Rani pun pergi seperti biasa, dengan taksi online lalu membaca seperti biasa.


🤴✨👸

Saka yang mendapati pesan itu hanya diam tanpa berniat membalas, tidak biasanya gadis ini meminta dirinya untuk dijemput. Saka tak mau ambil pusing ia pun juga memiliki kesibukan tersendiri, ada meeting siang dan masih ada meeting lagi nanti sore menjelang malam.

Re-wedding(?) - [END]Where stories live. Discover now