Kita (2)

3.8K 203 16
                                    

Rani pun menaiki tangga menuju kamar mereka, ia membuka lemarinya sendiri yang bahkan setelah lama pun tidak pernah diisi apapun lagi, tidak digantikan oleh apapun. Ia mulai beralih ke arah ruang kerja Saka.
Di mana pria itu tidak pernah memberikannya izin untuk menyentuh lebih bahkan sekedar membersihkan saja kena oceh.
Pria yang membuatnya semakin cinta karena ocehannya.

Ia pun duduk dikursi kerja pria itu, sambil berpikir kira-kira apa yang selama ini ada dipikiran pria itu ketika duduk di kursi ini.
Sejujurnya, Rani tidak pernah penasaran dengan seluruh barang-baramg milik Saka
Apalagi, ia tahu bahwa pria itu tentunya akan marah jika ia memegangnya.
Tapi, ia sangat penasaran.
Entahlah, jika kita mencintai seseorang, kita akan ingin mengetahui apapun tentang orang itu.

Dengan perasaan santai, Rani membuka laci terdekat dengan Saka, lalu ada buku yang tertumpuk-tumpuk.
Bukunya unik, tapi seperti sudah lama sekali.
Lalu Rani pun membuka buku tersebut.
Ternyata buku foto, karena ada tertulis,

The Photo book
This book belongs to Raysaka Wahyu Mahendra

Padahal buku ini lebih mirip dengan buku diary ketimbang buku foto.
Rani tidak pernah tahu kalau Saka memiliki buku seperti ini.

Lalu ia pun membuka halaman selanjutnya yang langsung disambut oleh foto keluarga Saka saat dirinya masih kecil.
Dan tertulis,
Seandainya perasaan ini bisa terus mengenang hal yang baik, maka akan kuteruskan sebisaku

Seandainya mengenang hal yang baik dapat menahan perasaanku, maka tak akan aku merasakan sesak

Dan seandainya aku tak merasa sesak, maka aku pun tak akan pernah menulis hal seperti ini

20xx

Rani menghitung tahun dan berarti ini ditulis sekitar Saka memasuki SMA.

Lalu selanjutnya lagi, betapa terkejutnya Rani melihat foto dirinya saat masih SD ada di buku ini.
Lalu ia pun melihat curahan hati Saka,
Apa jika merasa senang dengan alasan tertentu itu salah?
Apa jika merasa nyaman dengan alasan tertentu itu salah?
Apa jika dekat dengan alasan untuk kenyamanan pribadi itu salah?
Karena aku merasa salah ketika hanya aku yang merasa memanfaatkan, ia sangat tulus, dan aku hanya ingin lari sebelum bertemu dengannya

Rani terkejut.
Ia pun melanjutkan halaman berikutnya lagi.
Ada foto mereka berdua saat mereka pertama kali bertemu.

The definition of addiction is...
Something you cannot stop even you know it will make you die and you still willing to do it.

Rani bingung, maksudnya Saka apa?

Ia pun kembali melihat semua foto-foto dengan cepat hingga akhir, ia pun melihat foto pernikahan mereka di buku selanjutnya.
Dan tertulis,

I really am a mess person.
I just too afraid to hurt you even when I didn't do anything to hurt.
I just don't know how to react, I don't know to do anything in front of you,
I just don't want to marry anybody because I know that I'm such a weak person and I will not built something that I cannot defense on it.

Aku hanya tidak bisa menjalankan ini semua, karena aku terlalu takut.

Rani bingung, mengapa ia tidak pernah tahu ada buku seperti ini.
Mengapa ia tidak menyadari bahwa bentuk semua yang Saka lakukan ini adalah bentuk ketakutan dari dalam dirinya untuk menikah.
Bukan karena ia membenci tapi ia terlalu takut untuk bercerai walaupun ia berpikir bahwa pernikahannya akan berujung perceraian dan Rani malah memberikannya perceraian itu yang semakin membuat pikirannya menjadi.

Rani tidak tahu bahwa Saka sekacau ini.
Ia pun rasanya pusing sekali, ia merasa perasaannya merasakan apa yang Saka rasakan tapi hatinya merasa hangat mengetahui bahwa sebenarnya Saka menyayanginya melebihi apapun karena ia adalah alasan Saka tersenyum dan merasa nyaman selama ini.

Re-wedding(?) - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang