sayang atau cinta

2.9K 219 33
                                    


🤴HAPPY READING👸
.
.
.

Raysaka sadar akan apa yang dilakukan Rani, perkataannya dan apapun itu. Ia sadar bahwa Rani tidak ingin melihatnya, bersangkutan dengannya dan juga apapun mengenai dirinya lagi.
Ia sadar telah melukai hati kecil istirnya itu yang paling dalam.

Tapi, hal itu tidak membuatnya mengurangi apapun.
Ia tidak bisa mengurangi dan menarik semua sikap yang telah ia berikan dan telah ia lalui sebelumnya bersama dengan Rani.
Yang ia bisa lakukan hanya membalas dan kembali melaluinya dengan yang baru.

Karena apapun perasaan yang ia rasakan, ia tidak ingin melepaskan dan kehilangan Rani.
Ia pikir pada awalnya, ia tidak akan kenapa-kenapa, dan semua itu tidak akan berubah, mau ada Rani ataupun tidak dengan wanita yang tengah mengandung anaknya.

Ia berpikir juga dengan semua kalimat-kalimat yang dikeluarkan Dewangga, seakan-akan menakutkannya bahwa ia yang akan terbuang.
Semuanya terlalu rumit bagi Raysaka. Dari permasalahan orang tuanya yang selalu ribut persoalan rumah tangga sejak ia kecil sehingga membuatnya secara mental dan batin terluka hingga terbawa mimpi setiap malamnya, omongan dan paksaan Dewangga, tanpa ia sadari ia tidak mementingkan perasaannya sendiri.
Ia terlalu sibuk dengan perasaan orang lain dan ucapan-ucapan yang perlahan menyakitinya.

Dan sesuatu yang membuatnya terluka itu membuatnya buta dengan apa yang dilakukan oleh Rani.

Tapi, ia tidak pernah berpikiran benar-benar melihat bahwa Rani berjalan dengan pria lain di depannya.
Selama ini, ibu dari anaknya ini selalu menjaga perasaannya.
Walaupun dirinya juga tidak pernah berbuat apapun dari dulu dan itu adil bagi keduanya, namun sekarang tidak lagi terasa adil baginya.

Airlangga datang ke rumah ini dari pukul delapan pagi, bertepatan dengan Rani yang memakai dress selutut berwarna biru awan.
Bayangkan betapa cantiknya Rani.
Tambahi keterangan bahwa hari ini adalah hari Minggu. Biasanya Minggu untuk hari keluarga bukan? Untuk apa manusia satu ini kemari?

"Kamu udah siap?"
tanya pria itu dengan senyuman yang menawan. Kalau dipikir-pikir, Airlangga memang lebih tampan daripada Saka. Airlangga itu memang pria yang sempurna, hanya saja telat mengenal Rani dan demikian juga Rani. Besar kemungkinannya jika ia bertemu dan bermain dengan Arilangga terlebih dahulu dari pada Saka waktu kecil, mungkin ia akan mencintai Airlangga.
"Siap, Mas."
Sejujurnya, Saka benci ketika Rani bisa memanggil orang lain dengan mudahnya panggilan itu, sedangkan tidak kepadanya. Tetap saja hanya memanggilnya dengan nama.

Ia tahu, bahwa jika Rani masih memanggil orang itu dengan sebutan seperti itu, maka itu pertanda orang itu tidak cukup dekat atau Rani masih menjaga jarak dengan orang itu.
Tapi, panggilan yang disebutkan oleh Rani itu begitu manis.

Bagian yang paling pentingnya adalah bahwa ia juga ingin dipanggil seperti itu. Tentunya oleh Rani.
Bukan karena agar Rani menjaga jarak dengannya, entah mengapa ia seperti terdengar hanya menjadi seorang teman jika dipanggil dengan nama seperti itu, seakan-akan tidak dihormati sebagai suami.

Ia yang duduk di kursi dan berdepanan dengan meja makan pun hanya menatap biasa keduanya.
Baginya biasa, tapi tidak bagi orang yang dilihat olehnya.

"Oh iya, tadi pagi Rani sempet masakin mas, lho."
Dengan wajah sumringah, Airlangga pun langsung menjawab,
"Wah, kamu tahu banget ya mas suka masakan kamu."
Rani pun senang-senang saja, lagi pula kapan lagi ia dipuji? Toh, suaminya sendiri tidak pernah memujinya selama ini.

"Yaudah simpen dulu aja, nanti pas pulang baru aku ambil lagi."
Lagi-lagi mereka seperti akrab sekali, apa yang suami-istri itu mereka?

Saka pun meletakkan garpu dan sendoknya dengan kasar dan setelah itu pergi begitu saja.
Lalu Rani dan Airlangga terdiam dan saling melihat dan mengangkat bahu masing-masing.

Lagi pula, tidak ada yang bisa dilakukan Rani dengan pria itu.
Berdebat, melukai dan bahkan berbicara pun selalu saja berujung Rani yang merasa bersalah pada akhirnya. Intinya, Rani tidak akan semudah itu merasakan bahwa Saka benar-benar ingin menahannya dalam pernikahan ini. Ia tidak mau lagi halu dan berpikiran yang tidak-tidak. Khususnya untuk pria itu.

Akan berlanjut...

.020221.

Re-wedding(?) - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang