"Halah... Sok banget pake acara ada urusan segala." celetuk Jihoon yang masih mengunyah makanannya.

"Berisik lo." balas Junkyu.

"Gue ambil ya. Ntar gue ganti." ucap Junkyu lagi saat mengambil sebuah roti yang masih disegel di atas meja itu lalu kabur.

"WOI! BANGSAT! ANJIR... ROTI GUE ITU! BALIK LO, SYAITON! GAADA AKHLAK!" Jihoon teriak heboh ketika menyadari rotinyalah yang Junkyu ambil. Tapi sudah terlambat, karena Junkyu sudah kabur duluan.

Tidak tahu kenapa, perasaannya berkata bahwa Chaeyoung ada di kelasnya. Akhirnya Junkyu pun mendatangi kelas Chaeyoung yang terlihat sepi itu.

Junkyu mengintip ke dalam kelas Chaeyoung dari kaca pintu. Sepi.

Kayaknya gak di sini deh, batin Junkyu.

Baru saja ia ingin beranjak pergi, tiba-tiba matanya tidak sengaja menangkap sosok yang sedang membenamkan wajahnya di atas meja. Junkyu pun dengan ragu-ragu masuk ke dalam kelas itu.

Merasa gadis itu belum menyadari keberadaannya, Junkyu pun mengetuk-ngetuk meja yang ditempati Chaeyoung. Hal tersebut berhasil membuat Chaeyoung tersentak dan bangun dari posisinya, karena memang dari tadi ia tidak tidur.

"Kalo mau tidur tuh di UKS, jangan di kelas." ucap Junkyu.

"Loh, kok lo di sini sih?" Chaeyoung memandang Junkyu heran.

"Nih." Junkyu menyodorkan roti yang ia curi tadi ke Chaeyoung.

Lelaki itu mengambil tempat duduk di depan meja Chaeyoung, tetapi ia duduk menghadap gadis itu.

"Dari Jisoo?" tanya Chaeyoung saat melihat roti yang disodorkan Junkyu.

Junkyu yang mendapat pertanyaan pun kebingungan sendiri. Akhirnya ia mengangguk sebagai jawaban. Yakali dia bilang itu dari dia, ntar dia dibilang sok deket.

Karena mengira roti itu dari Jisoo, akhirnya Chaeyoung mengambil roti itu dan memakannya. Chaeyoung saja yang sok-sokan gak mau ke kantin, padahal dia sudah kelaparan dari tadi.

"Makasih ya. Tapi kok elo yang bawain rotinya? Kenapa gak Jisoo aja?" tanya Chaeyoung disela-sela mengunyahnya.

Junkyu yang diberi pertanyaan itupun jadi gelagapan, "Eh, itu, anu, tadi Kak Jisoo masih makan, katanya mumpung gue mau naik, jadinya sekalian aja."

"Ohh..." Chaeyoung sibuk sendiri dengan rotinya.

"Lo kenapa gak ke kantin tadi? Tumben." Junkyu kembali membuka suara.

"Cie... Nyariin gue ya..." Chaeyoung menggoda Junkyu dengan wajah yang mejengkelkan, menurut Junkyu.

Mulai deh, batin Junkyu.

"Kepedean lo!"

"Emang pede."

"Serah dah." ucap Junkyu dengan pasrah dan Chaeyoung hanya cekikikan.

"Lo tuh kalo laper, gak usah pake acara sok-sokan gak mau ke kantin. Ngapain coba nahan laper di kelas." ucap Junkyu saat melihat rotinya yang sudah habis dalam sekejap.

"Hehehe..." Chaeyoung hanya cengengesan.

"Besok sibuk gak?" tanya Junkyu.

"Kenapa? Mau minta gue bantuin kerja tugas lagi? Emang gue guru les privat lo apa?!" Chaeyoung ngegas.

"Siapa bilang gue mau minta bantuin ngerjain tugas? Gue mau minta bantuin milih kado buat ultah nyokap. Makanya jangan sotoy." Junkyu menyentil jidat Chaeyoung.

"Anjir... Gak usah pake nyentil juga kali! Sakit tau!" Chaeyoung ngegas sambil mengusap-usap jidatnya.

"Alah... Apanya yang sakit, orang gue nyentilnya pelan doang. Alay." cibir Junkyu.

"Bangsat! Gue gak mau bantuin baru tau rasa lo!" ucap Chaeyoung.

Junkyu terkikik geli melihat tingah Chaeyoung yang menurutnya lucu itu.

"Emang ultah nyokap lo kapan? Berarti nyokap Jisoo udah mau ultah, tapi kok Jisoo gak ngasih tau gue? Kan biasanya gue diundang." ucap Chaeyoung.

"Pede banget lo bakal diundang."

"Sialan."

"Yaudah mau kapan?" tanya Chaeyoung.

"Apanya?" Junkyu tanya balik.

"Nyari kadonya! Lo gimana sih!" Chaeyoung ngegas.

"Ohh... Yaudah besok aja, kan besok libur." ucap Junkyu.

"Lo jemput gue gak nih?" Chaeyoung kode minta dijemput.

"Iya. Dijemput, tuan putri." ucap Junkyu dengan penuh penekanan di setiap kata.

"Oke... Awas aja lo-"

"CHAENG! GUE BA-" Lisa masuk ke kelas sambil teriak, tapi tiba-tiba ia berhenti ketika melihat pemandangan beberapa meter di depannya, "-lik."

"Minggir lo Lis! Kenapa pake berhenti tengah jalan sih?!" protes Jisoo yang ingin masuk ke kelas tapi di pintu ada Lisa yang menghalangi.

Junkyu yang menyadari teman-teman Chaeyoung sudah datang pun berdiri, "Gue balik." ucap Junkyu pada Chaeyoung lalu berjalan keluar dari kelas itu melewati Lisa yang masih mematung di depan pintu.

"Loh! Lo ngapain di sini?" tanya Jisoo ketika ia menyadari keberadaan adiknya.

"Duluan Kak Jis." ucap Junkyu lalu keluar dari kelas itu.

Jennie yang ada di belakang Jisoo hanya tercengang lalu membuka jalan agar Junkyu bisa lewat.

Setelah kepergian Junkyu, Lisa langsung menghampiri Chaeyoung.

"CHAENG! MATA GUE GAK SALAH LIAT KAN TADI?! ITU BARUSAN YANG KELUAR SI JUNKYU KAN?! KIM JUNKYU ADEKNYA JISOO KAN?!" Lisa heboh sendiri.

"Berisik lo Lis!" protes Chaeyoung.

"Ngapain adeknya Jisoo ke sini?" tanya Jennie kepo.

"Jangan bilang yang gue pikiran sekarang bener! Lo gak-" Lisa menggantung kalimatnya.

"Apaan sih? Orang dia cuma nganterin roti dari Jisoo doang." ucap Chaeyoung.

"HAH?!" ketiga perempuan itu terkejut mendengar ucapan Chaeyoung.

"Aduh... Berisik lo semua!"

"Bentar bentar, sejak kapan gue nyuruh si Junkyu nganterin roti? Kan rotinya ada di gue." ucap Jisoo sambil menunjukkan sebuah roti dan susu yang masih ada di tangannya.

"Hah?!"

***

First TimeWhere stories live. Discover now