Saat di koridor, ia melihat banyak siswa siswi yang sedang berkumpul. Tapi ia tak peduli, paling cuman orang yang cari sensasi belaka. Saat ia ingin pergi menuju kelas, dengan tiba-tiba ada seorang gadis menarik lengannya ke arah kerumunan itu, "Tha temenin gue liat itu, katanya sih ada murid baru. Ganteng lagi!" Oh ternyata gadis berkacamata ini yang menariknya.

"Ih gila ganteng banget,"

"Minta Id Line dong,"

"Nomor Whatsapp nya dong,"

"Gue cowok tapi gatau kenapa gue suka sama lo,"

"Gak salah emang orang nya ganteng, orang tuanya aja artis. Gila bibit unggul,"

"Kalo gak salah dia juga model loh, gak heran sih sekolah ini isinya emas-emas. Tiba-tiba gue bangga sekolah disini HAHAHA,"

Huh ada-ada saja sahutannya. Agatha ingin sekali menarik diri dari kerumunan itu, namun sebelum itu, matanya menangkap sesuatu yang mengejutkannya.

Lelaki itupun menatap Agatha dengan senyum menyebalkan nya itu.

"Hai Tha,"

Lelaki itu. Yang membuatnya dikeluarkan dari sekolah lamanya karena kasus pembocoran soal ujian akhir semester. Pada kenyataannya bukan Agatha lah pelakunya. Ia hanya di fitnah. lelaki itu memfitnah Agatha hanya untuk melindungi pelaku sebenarnya, yaitu kembarannya. Agatha yang memang tidak mau memperpanjang masalah pun menerima keputusan kepala sekolah untuk men drop out dirinya. Tapi kenapa lelaki itu sekarang ada di sekolahnya?

Lelaki itu adalah Leo.

Semua mata pun tertuju pada Agatha saat lelaki bernama Leo itu menyebut namanya.

"Eh dia kenal sama es batu?"

"Wow gue gak nyangka dia kenal si es,"

Verra pun menatap Agatha penasaran, "Tha, lo kenal cowok itu?"

Bukannya menjawab, Agatha pergi begitu saja.

"Ketemu juga akhirnya," gumam Leo hampir tak terdengar.

.

Bel masuk pun sudah berbunyi Fara selaku guru wali kelas pun datang dengan seseorang dibelakangnya.

"Assalamualaikum anak-anak, hari ini sebelum kita memulai pelajaran. Perkenalkan dulu, ini murid baru di sekolah kita, ayo perkenalkan diri,"

Agatha yang melihat murid baru itu pun mendengus. Bisa-bisa nya dia sekelas dengannya.

"Udah tau bu, dia kan anak dari artis terkenal," ucap Dara.

"Iya bu, mana ganteng banget lagi, ohiya dia juga model majalah remaja bu," tambah Rida.

"Sstt. Udah udah. Ayo silahkan," ucap Fara.

"Hai nama saya Leo Davidson, dari SMA Karya Bangsa," ucap lelaki itu.

"Baiklah kamu bisa duduk di sebelah Qori, yang disebut namanya harap angkat tangan," lelaki yang duduk di pojok belakang itu pun mengangkat tangan kanannya. Leo pun melangkah ke arah lelaki itu.

"Cara Jalannya aja udah ganteng," celetuk Cindy sambil terus menatap Leo.

"Baiklah kita mulai pelajarannya."

.

Kriingg...

Bel istirahat pun berbunyi. Di kelas Ipa 2 pun hanya tersisa beberapa orang saja.

Leo yang tadinya sedang tertidur di meja pun terbangun. Dan melihat ke arah gadis yang tengah merapikan bukunya. Ia ingin menghampiri namun urung saat perutnya sudah berbunyi.

"Ah nanti ajalah, mending urusin perut dulu," gumamnya lalu pergi ke tempat surganya makanan yaitu kantin.

.

"Tha, kantin?" Ajak Verra.

"Gue bawa bekel," jawab Agatha membuat Verra menatapnya tak percaya.

"Wow gue gak nyangka seorang Agatha Mouza Aurelia yang terhormat nanggepin perkataan gue, itu tandanya gue udah jadi temen lo kan?" Balas Verra antusias.

"Gue gak butuh temen," setelah itu Agatha pun pergi menuju tempat favorit nya. Perpustakaan.

.

Di lain tempat tepatnya di Kantin, Zio dkk yang tengah melihat ke arah meja nya, terheran. Bukankah sudah mereka peringatkan, bahwa tidak ada yang boleh menempati meja itu kecuali dirinya dan teman-temannya. Tetapi di meja itu ada seorang lelaki yang sedang duduk membelakanginya.

Dihampirinya lelaki itu. Zio pun menggebrak meja itu membuat lelaki itu terkejut dan mendongak.

"Eh elo Yo," ucap lelaki itu.

Zio yang melihat kearahnya pun sama-sama terkejut. Ternyata lelaki itu teman masa kecilnya dulu.

"INI ELO LE!" teriak Zio, membuat para penghuni Kantin melihat ke arah mereka.

"Weh pakabar lo, udah lama gue gak liat lo. Gue gatau kalo lo sekolah disini," ucap Leo sambil berpelukan dan menepuk-nepuk punggung Zio.

"Sakit goblok punggung gue," sahut Zio seraya melepas pelukan mereka. "Gue gatau, kalo murid baru itu elo, oh iya Le, kenalin, ini sahabat-sahabat gue,"

"Gue Gavin orang terganteng di sekolah ini," Gavin pun mengulurkan tangannya "menurut emak gue sih," lanjutnya.

Leo pun menerimanya "Leo anak pak Jonathan, yang pastinya gue lebih ganteng dari lo, dan semua orang juga tau,"

HAHA. Zio, Aldo dan murid yang mendengar perkataan Leo pun tertawa.

"Sevej amat mas nya," Gavin pun tertawa atas apa yang Leo katakan. Dan semua itu memang ada benarnya.

"Gue Aldo orang terkaya di sekolah ini," sombong Aldo seperti biasanya.

"Eh gue kayak pernah liat lo deh," ucap Leo.

"Ah iya di acara bokap gue dua hari yang lalu," lanjut nya.

"Oh iya iya gue inget," jawab Aldo

Mereka pun duduk di meja yang sama. Dan itu yang membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Oh iya lo kenal sama yang namanya Agatha?" tanya Leo.

"Agatha yang mana dulu nih?" Balas Aldo yang tengah memegang Burgernya.

"Yang pake headphone," Zio yang tengah memakan bakso pun sedikit tersedak, dan langsung meminum minumannya.

"Ngapain lo nanya dia?" Tanya Zio datar.

"Nggak gue cuman... ada perlu sama dia, and maybe... I 'm attracted to her?" Setelah itu Leo melanjutkan makannya yang tertunda.

Zio menatap tajam ke arah Leo. Seakan-akan ia sedang memperingati sesuatu.

Aldo yang mengetahui suasana yang sedikit panas itu pun mulai menggati topik pembicaraan.

"Eh gimana kalau nanti kalian maen ke rumah gue? Gue lagi pengen barbeque -an nih," sahut Aldo yang disetujui oleh semuanya.
















Tbc.

Leo Davidson

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Leo Davidson




ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now