Chapter 35

2K 199 22
                                    

✨Happy reading✨
.
.
.
.
.

"Boleh gue liat kamar lo?"

Agatha yang mendengar apa yang Arka ucap pun terdiam.

Arka yang sadar dengan kalimatnya pun meralatnya, "eh m-maksud gue, gue penasaran aja sama kamar baru lo. Kalo nggak—"

"Iyaa."

"H-hah?"

Agatha menghela nafas, "iya, lo boleh liat kamar gue. Tapi sebentar, gue gak mau jadi bahan omongan."

"Oke, gue cuma penasaran aja kok sama kamar baru lo. Gue janji gue gak akan ngapa-ngapain," ucap Arka terkekeh.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah yang berisi banyaknya kamar itu.

Agatha membuka pintu kamarnya setelah membuka kunci pintunya. Ia mempersilakan Arka masuk ke kamarnya.

Keadaan rumah kost ini memang sepi karena rata-rata yang tinggal di kost an ini para pekerja. Jadi Agatha pun menyukai suasana disini.

Ia pun membiarkan pintu kamarnya sedikit terbuka.

Arka pun terkagum dengan dekorasi kamar Agatha yang sangat Aesthetic. Gadis didepannya ini dapat mendekor kamar yang cukup kecil ini menjadi indah. "Wah, kayaknya lo ada bakat jadi Arsitek nih, dekoran lo bagus banget sumpah!"

Agatha yang mendengar pujian itupun tersenyum kecil.

"Dulu gue sempet ingin jadi Arsitek, tapi—semenjak mereka gak ada, gue memutuskan untuk jadi Dokter," jelas Arka tiba-tiba.

Agatha yang penasaran pun bertanya "mereka?"

Arka menoleh ke arah Agatha "iya mereka, kakak dan kembaran gue."

"Lo punya kembaran?"

Arka tersenyum sedih dan mendudukkan dirinya di samping Agatha yang terduduk di tempat tidurnya, "iya, namanya Arga. Dulu gue dan Arga punya cita-cita yang sama, yaitu jadi Arsitek. Kakak gue juga seorang Arsitek dan itu yang membuat gue sama Arga ingin jadi Arsitek, kita punya tujuan yang sama, ingin membangun Rumah-rumah untuk para tunawisma dan orang-orang yang membutuhkan, juga membangun bangunan yang berguna bagi orang banyak. Tapi saat itu, gue dan Arga masih SMP, waktu itu Arga ikut sama kak Daniel ke tempat kerjanya. Gue saat itu ada OSN jadi gue gak bisa Ikut. Tapi ternyata musibah datang di tempat kerja kakak gue. Salah satu pekerja yang ngendarain Craine proyek, menabrak bangunan yang lagi dibangun itu. Alhasil kak Daniel dan Arga yang ada tepat di depan bangunan itu kena reruntuhan bangunan yang besar."

Agatha mendengarkan dengan seksama, Arka terlihat menahan air yang turun dari matanya, "sampai akhirnya, Arga dan kak Daniel di nyatakan tewas," lanjutnya.

"Gue turut berduka Ar."

"Thanks."

"Sebenernya Gue pernah iri sama lo," ucap Agatha tiba-tiba.

"Why?"

"Gue iri, kehidupan lo kayaknya bahagia ya, lo punya bunda yang sayang sama lo, Ayah, adek, dan semua itu gak bisa gue rasain di rumah," balas Agatha tertunduk.

Arka yang mendengar hal itu pun terkekeh, "seberhasil itu kah kesedihan gue tertutupi? Ya maybe karena Gue orangnya gak mau orang lain tau masalah gue. Orang yang tau masalah gue cuma orang terdekat gue aja. Pada intinya, kita hanya bisa melihat sisi bahagia seseorang tanpa tau seberat apa masalah yang dialami."

MISOPHONIA (HIATUS)Where stories live. Discover now