Dos| Penguntit?

936 393 530
                                    

Part 2|Penguntit?

"Semua Rasa Penasaran Akan Terjawab Dengan Satu Pembuktian."

🕊🕊🕊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🕊🕊🕊

"Els kok lo bisa dicium sih sama Skala?"

"Gimana ceritanya coba?"

"Anjirr beruntung banget lo jadi cewek."

"Aaaa gue iriii Els!!!"

"Kenapa nggak gue aja coba?!"

Telinga Selens terasa tebal dan panas, karena teman-temannya sudah berkerubung duduk didekatnya dan mencerca dirinya dengan banyak pertanyaan, terkait insiden tadi pagi. Sudah dari sepuluh menit yang lalu bel istirahat berbunyi, selama itu pula mulut cerewet mereka bertanya. Selens yang tengah menyalin catatan dari papan tulis pun merasa sangat terganggu dengan itu. "Ck! Mending kalian diem deh, sebelum mulut kalian gue capit nih, sama ini!" Kesal Selens, menyodorkan paper clip kewajah mereka satu-satu.

Mereka semua langsung melangkah mundur, dan tertawa renyah menanggapi. Jika kalian mengenal Selens, gadis itu sangat tempramental, dan tidak pernah main-main dengan ucapannya. Vatrah---sang bintang onar dikelas saja sampai trauma. Kena mental!

"Gila ihhh, lo kejam banget kalau jadi manusia! Gue ngari," ucap Disya bergidik ngeri menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Tau nih Els, nggak baik tau jadi cewe judes-judes gitu," tegur Zeline yang memang lebih ramah dari yang lainnya.

"Iyaa, ntar nggak ada yang mau sama lo, tau rasa lo!" Anna yang tengah membaca novelpun ikut menimpali. Lebih tepatnya menyumpahi Selens.

Selens menghela napas, teman-temannya selalu seperti itu.

"Tapi Els, gue masih kepo banget sama kejadian tadi pagi, kenapa lo bisa dici—-"

Perkataan Disya langsung terpotong karena tiba-tiba saja karet penghapus sudah berada dalam mulutnya.

"Kaya dora lo lama-lama," ujar Selens kembali menyalin catatannya.

"IYUHHHH, ASIIN!" Teriak Disya, gadis itu mendengkus kesal mengeluarkan karet penghapus dari mulutnya. Disya merenggut, karena Selens tidak mau menjawab pertanyaannya tadi, padahal dirinya begitu penasaran.

"Tapi kenapa gue ngerasa kaya ada yang janggal ya?" Seru Anna tiba-tiba.

Mereka bertiga menoleh pada Anna dengan pandangan heran, tidak mengerti dengan ucapan gadis itu.

Seperti mengerti teman-temannya sedang kebingungan Anna melanjutkan ucapannya kembali. "I mean, kenapa Els sama Skala bisa kepergok gitu, bukannya di Swimmingroom cuma ada kalian berdua?" jelas Anna lagi.

"Lo kaya nggak tau sekolah kita aja Na, di Antaza School ini dimana-mana dinding punya telinga, bukan cuma punya telinga, tapi juga punya mata," seru Disya. Dan mereka semua setuju dengan ucapan gadis itu, karena memang begitu adanya.

SignificaWhere stories live. Discover now