02

78.3K 4.8K 143
                                    

sesorang yang merasa dirinya paling benar bisa jadi adalah seseorang paling salah.

-WSI

Jangan lupa vote sebelum baca!
Harap maklum kalau ada typo!!

happy reading :*

Cahaya matahari perlahan menembus celah celah ventilasi, membuat gadis kecil yang terbaring di atas lantai menyipitkan matanya karna cahaya matahari yang masuk. Ia perlahan mendudukan tubuhnya lalu memandang ke sekeliling, ternyata semalam bukan mimpi, tapi kenyataan jika ia dikurung dalam gudang.

kaki kecilnya perlahan melangkah ke arah pintu. Meraih knop pintu dan mulai menggerakkannya, dalam hati ia berdoa semoga Megan atau pekerja dirumah sudah membuka kunci gudang ini.

cklek

Ia menghembuskan nafasnya lega. Perlahan kakinya melangkah menyusuri lorong rumah untuk kembali ke dalam kamar, ia perlu mandi dan berpakaian untuk ke sekolah.

Badannya sedikit di condongkan saat hampir melewati meja makan. Saat ini ia berada dibalik dinding pembatas antara dapur dan ruang makan.

Ia sedikit menghembuskan nafasnya lega,  meja makan masih sepi dengan makanan yang tertata rapih di meja. Ia menyentuh perutnya, rasa lapar ia rasakan saat mencium aroma masakan yang sedang dibuat oleh salah satu pekerja dirumahnya.

"bi, aku mau dong! ditaro ditempat makan aja ya, kaya biasa" ujar Keysa seraya tersenyum ramah kepada bi Marsih -pembantu yang mengurus dia sedari kecil-

"siap non" bi Marsih meletakan tangannya di dahi seakan bergaya hormat membuat Keysa terkekeh kecil melihatnya. Andai saja bi Marsih adalah ibunya, andai ia dapat memilih pada siapa ia di lahirkan, andai ia tidak ditakdirkan seperti ini. Andai, andai dan andai, itu semua hanya angan angan yang selalu memenuhi lubuk hati keysa.

"yaudah keysa mau naik dulu ya bi, mau siap siap" pamit Keysa setelah lama terdiam. Bi Marsih memberikan ancungan jempol sebagai balasan.

Keysa kembali melangkah dengan cepat menuju kamarnya, ia masih takut jika bertemu Megan atau William.

huft

Keysa menghela nafasnya lega setalah masuk ke dalam kamarnya, langsung saja ia mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Gara menatap pemandangan di meja makan dengan tatapan datar andalannya "makan dulu Gar, mama udah buatin nasi goreng ayam kesukaan kamu" ujar Kinar seraya menuangkan nasi goreng ke dalam piring kosong dan meletakan beberapa lauk tambahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara menatap pemandangan di meja makan dengan tatapan datar andalannya "makan dulu Gar, mama udah buatin nasi goreng ayam kesukaan kamu" ujar Kinar seraya menuangkan nasi goreng ke dalam piring kosong dan meletakan beberapa lauk tambahan.

Gara ingin sekali merasakan masakan ibunya kembali, sudah sangat lama rasanya Kinar tidak memasak dan sarapan bersama dengan dirinya. Tapi lagi lagi egonya membantah.

Why Should I (COMPLETE) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang