45

29.6K 1.5K 16
                                    

Aku t'lah tau kita memang tak mungkin. Tapi mengapa kita selalu bertemu....

🎶 Mengapa kita-Lyodra

Jangan lupa vote dulu sebelum baca!!
Harap maklum kalau ada typo!
Happy reading:*

"Abang langsung pulang ya, key" ujar Arsen setelah mengantarkan Keysa sampai kembali ke apartnya.

"Iya bang, hati hati" Keysa mengangguk lalu keluar dari mobil Arsen.

"Dahhh" Keysa melambaikan tangannya saat melihat mobil Arsen yang sudah melaju.

Perlahan kakinya mulai melangkah memasuki gedung apartnya, menunggu di belakang orang orang yang juga ingin memasuki lift.

Keysa menghela nafasnya setelah masuk kedalam lift, banyak sekali orang disini, membuat ia sedikit pengap.

"Mau ke lantai berapa mba?" Tanya seorang laki laki paruh baya pada Keysa.

Keysa menatap ke arah bapak tersebut, dapat Keysa prediksi umur bapak ini lebih tua dari umur ayahnya.

"Ehh? Emmm 5 pak"

"Kita duluin mba ini dlu ya.. kasian lgi hamil besar" bapak tersebut kembali berujar lalu menekan angka 5.

Bisa Keysa lihat beberapa orang mengangguk setuju dan beberapa orang lainnya mendumel kesal.

Keysa sedikit meringis ketika mendengar dumelan ibu ibu di sampingnya "kalo udah hamil gede harusnya gak usah kemana mana mba"

Begitu pintu lift terbuka Keysa langsung keluar setelah mengucapkan terimakasih untuk bapak yang tadi juga kata maaf untuk beberapa orang dalam lift.

"Pedes banget, mulut ibunya" Keysa berujar kesal dengan mulut yang maju beberapa centi, kakinya ia hentakan membuat suara gaduh memenuhi lorong kosong menuju apartnya.

"Coba klo seumuran udah gue lawan tuh" Keysa mengepalkan tangannya ke udara seakan menonjok sesuatu.

Tangannya mendorong pintu, lalu melangkah masuk ke dalam.

"Gar?" Panggilnya saat melihat sepatu Gara yang sudah di letakkan di tempat sepatu yang artinya si pemilik sudah pulang.

"Gar" panggilnya kembali dengan kaki terus melangkah lebih masuk ke dalam.

"Ya allah Gar, ngapain tidur di lantai?" Keysa bertanya kaget saat melihat Gara yang berbaring dengan posisi yang sangat memprihatinkan.

Salah satu kaki yang berada di atas sofa serta tubuh yang sudah tergeletak sepenuhnya di lantai.

"Bukannya tiduran, aku jatoh. Sakit nih" Gara berdiri dengan tangan yang sibuk mengelus kepalanya.

Bayangkan saja jika kepala kalian terpentok ujung meja, bagaimana rasanya? Sakit kan. Nah itu yang sedang Gara rasakan sekarang, kepalanya terasa nyut nyuttan akibat terpentok ujung meja.

"Kok bisa jatoh sih?" Keysa mendekat lalu ikut mengelus kepala Gara yang terasa sedikit benjol.

"Lagi tidur tadi, gak tau kenapa tiba tiba badan aku keguling"

Why Should I (COMPLETE) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang