5. BAPAK POLISI.

6K 461 27
                                    

ADA TYPO?! MAAF YAAAAAAA
HAPPY READING!

Sesuai dengan apa yang pak Tomo bilang tadi. Kini gadis dengan rambut kuncir satu duduk di kursi kramat,apa lagi kalau bukan kursi BK?!

Aurin menerka-nerka,berapa point lagi yang akan pak Tomo berikan padanya?! Hah,its oke. Masa SMA jika tidak di warnai keonaran tidak akan berwarna,itu lah pemikiran Aurin. Aurin akan mengukir cerita pada masa SMA nya. Biar nanti ada cerita untuk anak cucunya.

"Nak,dulu Bundah kayak ini–––"

"Dulu Bundah lebih parah nak,"

"Bundah lebih petakilan,bahkan gila nak–––"

Ceklek...

Pintu ruang BK terbuka. Menampilkan sosok pak Tomo dan beberapa polisi. Aurin terpaku,malu,gugup,dan ingin nangis.

Gadis itu baru sadar,jika salah satu polisi itu,ada bapak polisi yang sudah menilang dirinya waktu itu. Apa yang akan terjadi?!

Aurin membolakan matanya saat bertemu pandang dengan bapak polisi itu. Hayoloh Aurin:p

Pak Tomo mempersilahkan para polisi duduk di sofa.

"Kok disuruh duduk sih?!" batin Aurin.

Para polisi muda itu pun duduk di sofa. Polisi yang sudah menilang Aurin duduk tepat di samping Aurin. Jantung Aurin mulai berdisko.

"Jedag Jedug jantung aing." batin Aurin.

Pak Tomo tersenyum. "Maaf pak,ini murid kami yang bandelnya minta ampun. Murid langka kami,untung anaknya pinter."

Para polisi itu mengangguk dan tersenyum. Jantung Aurin serasa ingin copot saja rasanya,ini semua gara-gara bapak polisi di sampingnya.

"Gila,pak polisinya wangi banget. Pake parfum apaan sih?!" batin Aurin.

"Aurin salah satu murid berprestasi yang bandelnya kebangetan. Masih ada ketiga temannya yang bandelnya sama-sama gak bisa di atur. Dimana ada Aurin di sana ada tiga sahabatnya." sambung pak Tomo.

Pak Tomo kek sedang curhat ya:)

"Jadi pak,gimana?! Sosialisasi dari Polsekta tempat bapak bertugas bisa diselenggarakan di sekolah kami?!"

Tiga pak polisi mengangguk,sedangkan pak polisi di samping Aurin hanya diam saja.

"Biar pak Saka yang memutuskan pak." sahut salah satu polisi yang diketahui bernama Gilang Ramadhan.

Pak polisi yang bernama Saka hanya diam saja. Aurin sendiri masih setia mengedar percakapan antara guru BK nya dan juga empat bapak polisi muda.

Pak polisi bernama Saka menarik nafas. "Ya,kami bisa bersosialisasi. Dua hari la---"

"KUTUKAN MANTAN MASIH TERINGAT JELAS. TIPIS MANIS KUCOBA REMAS-REMAS ELUS-ELUS----"

"ASTAGA RANI,PUTRI,SILVI!!! KALIAN NGAPAIN SETEL MUSIK DI SPEAKER SEKOLAH?!"

Suara itu suara menggelegar dari ibu Tuti. Guru yang dikenal galak seantero SMA Garuda. Ternyata lagu yang sedang buming dengan judul Kutukan Mantan ,bergema di seluruh penjuru sekolah itu karna ulah tiga gadis bobrok.

Aurin tersenyum,susah senang bersama. Benar-benar sahabat sejati.

Pak Tomo sendiri sudah menghela nafasnya mengetahui kelakuan ajaib ke empat muridnya. Sedangkan ke empat pak polisi muda tampak terheran-heran.

MY POLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang