26. SEKOLAH LAGI.

2.3K 287 50
                                    

Kemarin lusa sehabis pulang dari rumah sakit, Aurin langsung menceritakan semuanya pada Arion. Gadis itu diantar oleh Saka, dengan Aurin yang membawa mobil Arion dan Saka yang mengikutinya dengan mobilnya sendiri dari belakang. Saka hanya memastikan jika gadisnya sampai di rumah dengan keadaan baik-baik saja.

Senin pagi, Aurin sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Kali ini, Saka yang akan mengantarkannya ke sekolah sesuai dengan janji cowok itu semalam lewat WhatsApp.

"Saka gak mau sarapan dulu,nak?!" itu suara Meri.

Saka tersenyum lembut. "Gak usah tan, tadi saya juga sudah sarapan di rumah." balasnya sopan. Meri hanya mengangguk saja, kedua manusia itu ada di ruang tamu sedangkan Aurin,Arion,dan tuan Yusuf ada di ruang makan.

"Sebentar ya,tante panggil Aurin dulu. Aurin kalo makan emang suka lama itu karna faktor emang Aurin nya yang menikmati makan atau Aurin yang menambah makan satu porsi lagi." ucap Meri menjelaskan. Terbongkar sudah rahasia Aurin yang kalo makan suka nambah;)

Saka tersenyum dan mengangguk.

Selang beberapa menit, Aurin pun muncul bersama dengan mamanya. Gadis itu selalu terlihat cantik dan manis di pandangan Saka. Tingkahnya yang membuat Saka menjadi gemas sendiri. Menurut Saka, Aurin itu tipe cewek yang satsetsatset tidak menye-menye, galak juga, tidak ada segi feminimnya sama sekali. Ah, Saka lupa. Aurin ada segi feminimnya saat mereka makan malam bersama waktu itu. Kalo ada yang lupa kayak pak Saka,coba baca kembali part 21 hogey kawan;)

"Ma, Aurin berangkat dulu ya." pamit Aurin pada Meri. Kini ketiganya sudah ada di depan pintu rumah.

Meri mengangguk. "Iya, belajar yang bener di sekolah. Kurang-kurangi bikin ulahnya di sekolah, kamu udah kelas dua belas udah harus punya pandangan mau kemana habis tamat SMA." pesan Meri.

Aurin mendengus. "Iya iya madam cantik." balasnya sembari menunjukkan senyum paksa dengan wajah juteknya.

"Ayo berangkat." ujar Aurin pada Saka yang sedari tadi berdiri di sampingnya. Gadis itu melenggang pergi mendekati motor Yamaha xsr 155 milik Saka yang terparkir cantik di depan rumahnya, sebelumnya gadis itu sudah menyalimi tangan sang mama.

Saka mencium punggung tangan Meri. "Saya pamit tante. Assalamualaikum." pamitnya takzim.

Meri tersenyum mengusap kepala Saka saat menunduk menyalimi tangannya. "Waalaikumsalam, hati-hati ya. Kalo anak tante nakal, turunin aja di tengah jalan."

"Mama Aurin denger ya!" omel Aurin kesal mendengar ucapan mamanya yang sepertinya memang sengaja menggoda Aurin. Meri menatap anaknya dengan terkekeh kecil, Saka juga tersenyum melihat Aurin yang kini wajahnya semakin jutek.

"Ayo pacar, nanti aku telat ke sekolah."

Saka mengangguk pada Meri bermaksud untuk pergi. Meri sendiri tersenyum dan menepuk pundak Saka. Cowok berseragam dinas itu mendekati gadisnya, memakai helmnya lalu menatap Aurin yang masih setia menenteng helmnya sendiri.

"Di pake helmnya Aurin!"

Aurin menatap Saka dengan kepala yang menengadah ke atas. "Ish! Sekolahnya kan deket, gak usah deh ya?!"

"Tetap di pakai sayang!" balas Saka sembari mengambil alih helm dari tangan Aurin lalu memakaikannya pada gadisnya yang keras kepala ini.

Setelah dirasa beres, cowok itu menaiki motornya. "Ayo,katanya nanti takut telat."

Aurin pun naik ke atas motor Saka. Keduanya pun pergi dari pekarangan rumah Aurin menuju sekolah.

Aurin memeluk Saka dari belakang, dagunya ia topangkan pada bahu kekar milik kekasihnya. Keduanya menikmati jalanan kota Jakarta di pagi hari dan juga udara pagi yang terasa sejuk.

MY POLICEWhere stories live. Discover now