25. HERO CANTIK II

2.1K 301 75
                                    

Kalo ada typo maaf ya kawan-kawan




Happy reading kesayangannya pak Saka:)

Hampir setengah jam lamanya, akhirnya Aurin terbebas dari pemeriksaan polisi. Ya walau dirinya ditilang karna masih belum cukup umur untuk mengendarai mobil. Tapi untunglah mobilnya tidak di tahan,karna Aurin beralasan ingin cepat-cepat menyusul wanita hamil yang hendak melahirkan tadi. Aurin bilang pada petugas polisi tadi jika wanita hamil tersebut adalah saudaranya. Eh, memang benar kan saudara?! Kan semua orang bersaudara.

Gadis itu sampai di rumah sakit yang mungkin menjadi tempat bersalinnya si wanita tadi. Entahlah, Aurin tau tau pasti namun ia yakin.

"Mbak, ruangan ibu hamil yang di bawa pakai mobil dinas Polantas dimana?!" tanya Aurin pada petugas yang berjaga di resepsionis.

Resepsionis tersebut mengecek ada di mana wanita yang di maksud Aurin. "Masih di ruang bersalin mbak."

Aurin mengangguk. "Makasih ya!" balasnya sembari sedikit berlari dan membawa tas dari wanita hamil tadi.

Sesampainya di depan ruang bersalin, ada seorang polisi lalu lintas yang tadi Aurin tarik untuk berlari dengannya menuju mobil.

"Kamu keluarganya?!" tanya polisi muda tersebut.

Aurin menoleh,tak langsung menjawab. Setelah tersadar barulah Aurin mengangguk. "Iya."

Polisi muda tersebut juga mengangguk. Hening beberapa saat menyelimuti keduanya. Kalau boleh nih ya,Aurin pingin oleng sebentar ke polisi yang ada di sampingnya. Ganteng?! Uhh jelas,tapi ya kalau di lihat-lihat terus jadi bosan. Kalau Saka?! Behh paket komplit itu,sudah ganteng,manis pula. Jadi,kalau liat wajah pak Saka dalam jangka waktu yang lama tidak akan bosan,atau bahkan tidak akan pernah bosan.

"Omong-omong,kamu masih sekolah?!"

Aurin melirik sebentar. Ah,ia peka akan maunya si pak polisi ini. Pdkt,bukan Aurin GR ya,tapi dari gelagatnya si polisi ganteng tersebut Aurin sudah bisa menyimpulkan.

"Iya."

"Oh."

Hening lagi.

"Udah punya pa–––"

Ponsel Aurin berdering,dan menghentikan ucapan polisi ganteng tersebut.

Gadis manis tersebut merogoh tasnya untuk mencari ponsel,lalu mengangguk pada si polisi guna izin mengangkat telfon. Bukan Aurin caper ya,tapi biar Aurin terkesan sopan aja,gitu.

Gadis tersebut sedikit menjauh dari si polisi yang kini menatapnya teduh.

Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Aurin menerbitkan senyumnya. Senyum Aurin tak luput dari pandangan si polisi, jantungnya berdebar. Apa ini.....cinta?!

"Halo Assalamualaikum pacar." ucap Aurin senang.

Saka–orang yang menelfonnya tersenyum samar. "Waalaikumsalam,kamu dimana?"

Aurin menoleh ke kanan dan ke kiri. "Di luar nih, kenapa?"

"Kamu keluar?!"

Aurin mengangguk, kakinya melangkah menuju tempat duduk rumah sakit yang ada di dekatnya. "He'emm, tadinya mau ngajak abang sih. Tapi katanya lagi sibuk." balasnya sembari menjatuhkan bokong di atas tempat duduk rumah sakit.

"Keluar kemana?!"

"Tadinya mau ke taman kota,tapi berakhir ke rumah sakit."

"Kamu sakit?! Atau terjadi sesuatu sama kamu tadi?!" tanya Saka dengan suara yang terdengar khawatir.

MY POLICEWhere stories live. Discover now