08 | ATH | Summer dress

6.3K 286 48
                                    

Playlist : By My Side-Tyler Shaw






Update!!

.

.

.


Happy reading!!

.

.

.






****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


****

"Apa maumu, berhenti menggangguku dan pergi dari hidupku!" Vanessa berkata datar, mobil berjalan mengikuti mobil Cindy dan Adrian.

"Apa maksudmu, kapan aku mengganggu, aku hanya menjaga dengan baik calon istriku, dimana yang salah," jawab Iqbal santai. Demi bintang di langit, dia tidak akan melepaskan wanita ini lagi.

Terdengar helaan nafas lelah dari mulut Vanessa, "Bal, kita sudah tak memiliki hubungan lagi kalau kamu lupa. Lima tahun cukup kan buat kamu paham tentang,-".

"Tentang apa! Kamu meninggalkanku tanpa mau mendengar penjelasanku! Selama lima tahun juga apa kamu pernah ingin tahu apa yang aku alami Vanessa!" tekan Iqbal menggebu.

Hening...

"Apa kamu pikir akan semudah itu melepasmu, tentu tidak. Akan ku pastikan itu," lanjut Iqbal penuh keyakinan.

"Bal, tapi aku sudah memiliki kehidupanku sendiri, dan aku menganggap semuanya telah usai. Belajarlah menerima. Dan kamu pikir itu juga mudah buatku selama lima tahun? Sudahlah itu hanya masa lalu, berhentilah menatapnya. Kita harus menjalani kehidupan masing-masing".

"Tidak ada masa lalu! Kamu adalah bagian dari masa dulu, sekarang dan nanti! Mau tidak mau, kamu harus menerima itu Honey!" geram Iqbal. Emosinya hampir naik lagi ketika dia tak bisa mengendalikannya. Dia pikir sudah baik-baik saja, ternyata berhadapan langsung dengan pusat penyebabnya membuat neurosisnya terkadang menyerang.

Vanessa diam, mengalihkan pandangan ke luar. Berbicara dengan Iqbal tidak akan menemukan titik temu. Entah keadaan seperti ini akan bertahan sampai kapan. Sungguh! Dia juga punya titik lemah. Dan berbicara tentang masa lalu, apa lelaki ini pikir itu juga mudah buat Vanessa? No! Tidak ada yang mudah, namun membahasnya hanya akan membuat nyeri itu semakin terasa.

Mobil mereka memasuki kawasan parkir basemen gedung milik Adrian. Gedung ini memiliki lima lantai dan semua orang yang akan memasuki gedung ini harus memilik access card. Semua keluar dari mobil dan segera menuju lantai tiga. Tak ada yang berbicara, suasana tampak canggung. Namun, senyum misterius milik Adrian seolah tak pernah pudar.

After The Heartbreak (on Going) Where stories live. Discover now