⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
⚠⚠ADULT KONTEN ⚠⚠
CERITA INI MENGANDUNG BANYAK UNSUR DEWASA!!
Vanessa meninggalkan Jakarta, meninggalkan segalanya di kota itu. Meninggalkan segala kenangan yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. Rasa sakit yang teramat membuatny...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
¤¤¤
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
****
Five years later
Melbourne, Australia.
Vanessa menyecap ujung cangkirnya merasakan rasa pahit manis kopi memenuhi mulutnya dan turun ke tenggorokannya. Memberikan sensasi tenang karena aromanya dan kandungan kafeinnya.
Langit melbourne tampak indah pada sore hari, pertama kalinya dia menikmati sorenya setelah beberapa tahun dia habiskan hanya untuk bekerja dan kuliah, menyelesaikan gelar sarjana nya di Melbourne University.
Meninggalkan Jakarta dan memulai hidup baru di salah satu kota negara Australia bukan hal yang mudah untuknya pertama kali. Apalagi dengan luka-luka tak terlihat yang dibawanya.
Lima tahun dia hanya menyibukkan dirinya, memadatkan waktunya untuk menghapus segala kenangan sialan yang telah ia ciptakan bersama Iqbal. Paling tidak dia lega, lelaki itu tidak menemukannya atau memang mungkin tidak ada niat untuk mengejarnya.
Entah mengapa pemikiran itu membuat hatinya kembali nyeri, fuck!
Dia menghembuskan nafasnya, berat. Meninggalkan segala kehidupannya di Jakarta, bahkan enggan sama sekali menginjakkan kakinya di negara Indonesia, orang tuanya yang akan selalu datang. Bahkan, Vanessa memutuskan akan tinggal di negara kangguru tersebut. Mungkin dia harus mulai mengurus berkasnya, nanti. Setelah memiliki cukup waktu.
