⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
⚠⚠ADULT KONTEN ⚠⚠
CERITA INI MENGANDUNG BANYAK UNSUR DEWASA!!
Vanessa meninggalkan Jakarta, meninggalkan segalanya di kota itu. Meninggalkan segala kenangan yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. Rasa sakit yang teramat membuatny...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
¤¤¤
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
****
Vanessa mengerjapkan matanya pelan, kepalanya terasa sangat sakit dan perutnya juga sedikit mual. Sisa dari mabuk kemarin belum hilang. Entah sudah berapa sering mengonsumsi alkohol sampai mabuk namun efeknya tetap saja sama.
Meneliti setiap inchi ruangan yang dibuatnya tidur, ini seperti bukan kamarnya lalu dimana?
"Sial!" rutuknya.
Dia mengedarkan pandangan cepat kearah bajunya. Sudah berganti!
Dia terus saja mengumpat dan mencoba mengingat hal yang terjadi semalam. Dia memijit pangkal hidungnya dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Tolol!" umpatnya lagi kesal.
Bagaimana bisa dia berakhir di ranjang orang lain? Dan ditinggal benar-benar layaknya jalang.
"Yes you bitch Vanessa!" makinya.
Meskipun dia memang ingin sekali tidur dengan seseorang yang lain, tapi entah mengapa dia tak bisa. Dan betapa menyesalnya dia ketika bangun mendapati dirinya di kamar entah siapa dengan baju yang telah berganti.
Sulit sekali untuk menghapus segalanya dan memulainya. Dia sudah mencoba, seringkali berusaha untuk menyalurkan hasrat dan kemarahannya dengan orang lain, menghapus jejak seseorang yang pernah memasukinya dengan dalam, baik hati dan tubuhnya. Namun ketika akan melakukannya selalu saja sekelebat bayangan dia mengerang dan geraman kepuasan akan tubuhnya memenuhi otaknya. Sial!
