(60) TO SYDNEY

228 11 0
                                    

Jangan lupa vote :)

.
.

.
.

Semenjak kepergian Jong In beberapa hari yang lalu, membuat hari-hari Jennie terasa sepi dan hambar. Mencoba untuk tidak terlarut dalam kesedihan, Jennie memilih untuk menyibukan diri. Apapun itu akan ia kerjakan, asalkan ia bisa keluar dari zona menyedihkan itu.

Bukannya tenang, justru ia membuat semua orang yang ada di sana khawatir. Melihatnya yang selalu menyibukkan diri dan tidak memperhatikan kondisinya. Padahal, Jong In pun sering menghubungi Jennie dan menanyakan kabarnya setiap hari. Mengapa Jennie berbuat hal konyol yang justru membuat dirinya tidak baik-baik saja?

"Lis, kamu tahu gak? Lama-lama aku frustasi lihat Jennie gitu-gitu terus!" tukas Rose.

"Ya mau gimana lagi? Kita udah berkali-kali bujuk dia. Tapi apa? Sama aja." balas Lisa.

"Jennie, kenapa kamu menyakiti diri kamu sendiri? Apalagi dia sudah berbohong kepada Jong In kalau dia baik-baik saja!" ucap Rose sambil mengusap-usap wajahnya.

"Kita ajak dia liburan.." ucap seseorang yang baru saja datang. Ya, Jisoo.

"Jisoo-ya, apa maksudmu?" tanya Rose.

"Kita ajak dia liburan, supaya dia sedikit lebih tenang. Dia terlihat lemah sekarang. Dia belum bisa menerima kalau Jong In pergi secepat itu. Dia selalu berpikir, kisah cintanya tidak berakhir happy ending seperti kita bertiga.." ujar Jisoo. Baik, garis bawahi. Happy ending.

"Mwo? Apa menurutmu Jennie iri?" tanya Lisa dengan nada agak terkejut.

"Maybe. Diakan baru merasakan cinta kembali setelah sekian lama. Kupikir, dia sedikit trauma akan itu." balas Rose.

"Geurae, ini sudah jadi keputusan yang bulat. Kita akan bawa dia liburan. Aku tidak tahan melihatnya seperti itu. Ada ide mau pergi kemana?" tanya Jisoo, sementara kedua yeoja itu sibuk berpikir.

"Ahh, aku tahu..." ucap Rose yang menggantung.

"...mari kita pergi ke Sydney!"

Malam harinya, ketika semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing, Jennie masih sibuk dengan berkas milik perusahaan Mamanya. Ketika dirasa hari sudah sangat malam dan pekerjaannya sudah selesai, dia memutuskan untuk pulang. Namun, saat ia keluar dari ruangan, ia mendapati tiga yeoja sedang menatap dirinya. Tatapannya sedikit menunjukkan amarah. Tapi Jennie mencoba menetralkan itu.

"Waeyo? Kenapa kalian belum pulang? Apa kalian ada di sini sejak tadi?" tanya Jennie kepada teman-temannya itu. Mereka bertiga masih diam sambil menatap Jennie.

"Ada apa? Kenapa kalian diam saja? Apa kalian tidak lelah?" Pertanyaan bertubi-tubi dari Jennie kembali menyerang ketiga yeoja itu.

"Jennie, kita perlu bicara sekarang juga!" pinta Jisoo yang kemudian menarik Jennie untuk segera duduk di kursi Cafe itu. Jennie yang diperlakukan seperti itu agak tersentak.

"Kalian mau bicara apa? Ini sudah malam, bicarakan saja besok." elak Jennie.

"Jenn, jangan merasa terbebani seperti ini. Kami khawatir. Apa kamu gak melihat wajah khawatir kita?" tanya Rose yang membuat Jennie terdiam.

"Aku tahu kamu sedih karena Jong In harus pergi untuk mengurus pekerjaannya. Dia tidak akan lama, Jen. Dia akan kembali. Dan ya..." ucap Lisa yang menggantung. Membuat Jennie menatap ke arahnya.

"...jangan merasa iri dengan hubungan kami. Aku tahu, semua orang pasti menginginkan kisah cinta dengan akhir yang bahagia. Tapi, jangan buat ini semua menyakiti dirimu sendiri, Jen!" ujar Lisa.

ALWAYS TOGETHER ✔Where stories live. Discover now