(46) Aku atau dia

373 16 0
                                    

-STAY LISA POV-

"Marcell"
"Lisa"
Ucap kami bersamaan.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja.."

"Iya tak ap-"

-TERPOTONG-

"Kalian saling kenal?"

"Iya.. Dia teman yang aku ceritakan tadi.. Uang mengantarkan aku ke rumah.."

"Jadi dia pria itu.." batin Bambam sambil menatap Marcell.

"Hai.. Saya Marcell.." ucap Marcell yang menjabat tangan kepada Bambam namun Bambam tak menghiraukan.

"Bam.. Balas dong.. Jangan kaya gini! Gak baik!" ucapku yang sedikit meninggi. Sikap Bambam yang seperti ini sangatlah tidak kusukai. Selalu saja. Disaat ada laki-laki yang berteman denganku, pasti sikapnya seperti ini. Sebenarnya ada apa dengannya.

"Bambam.." ucap Bambam yang membalas jabatan tangan Marcell meskipun dengan tatapan malas.

"Ouh ya,Lis.. Ayah kamu gimana?" tanya Marcell kepadaku.

"Masih di dalam. Ini aku baru sampai, mau masuk tapi ke dorong sama kamu tadi.."

"Hehe. Maaf ya."

"Iya, gak papa.. Kalau kamu kesini mau ngapain?"

"Mau konsultasi ke kakak aku."

"Tentang apa?"

"Ya tentang pengobatan ayah kamu lah, cantik.." ucap Marcell sambil menarik hidungku pelan.

"Jangan begitu, Marcell.. Ih.."

"Hehe. Maaf maaf."

"Ekhem. Ini rumah sakit." ucap Bambam yang sepertinya tak menyukai keberadaan Marcell di sini.

"Ouh, kalau begitu, terimakasih ya, Cell.."

"Iya sama-sama. Semoga aja kakak menyetujui ya.. Doakan saja.."

"Iya.."

"Kamu masih simpan kartu namaku kan?"

"Masih."

"Kalau masih, nanti kirim pesan ya. Biar aku bisa lebih gampang kasih kabar ke kamu."

"Iya, Cell.."

"Ya udah aku pergi dulu.. Permisi.." ucap Marcell yang kemudian pergi. Aku membalikkan badanku dan menatap sinis Bambam.

"Kenapa?" tanyanya seolah-olah tak terjadi apapun.

"Kamu yang kenapa?!"

"Kok aku?"

"Kenapa sih, setiap aku punya teman laki-laki sikap kamu selalu seperti tadi? Kenapa? Aku gak suka ya, Bam, sama sikap kamu seperti ini. Aku kira setelah beberapa tahun kita gak ketemu, kamu berubah. Tapi kurasa ini semua sama."

"Kamu gak tahu yang sebenarnya, Lis!"

"Gak tahu apa? Apa yang perlu aku tahu? Jawab, Bam.."

"Aku suka sama kamu." ucapnya lirih namun masih bisa terdengar olehku.

"Apa???? Kamu su-suka sama aku? Gimana bisa?" tanyaku tak percaya.

"Kamu tahu kan, Lis.. Kita udah sahabatan sejak kecil.. Orang tua kita juga udah saling kenal.. Sejak kita duduk di bangku sekolah menengah pertama, aku mulai suka sama kamu.. Sampai sekarang aku masih sayang sama kamu.. Tapi semenjak kamu pergi ke Korea aku kesepian di sini.." ujar Bambam yang membuatku semakin tak percaya.

ALWAYS TOGETHER ✔Where stories live. Discover now