♡29♡

6.4K 411 21
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

Dua tahun berlalu setelah Pindah kuliah nya Shareen ke singapore sempat membuat Freya menutup diri bahkan beberapa kali harus drop.
tubuh dan hatinya tidak
mampu bekerjasama dengan baik untuk melawan kenyataan yang sebenarnya menyakitkan
Tidak semua hal harus di perjuangkan dan ada hal yang selayaknya direlakan demi kebahagiaan .

Namun lambat laun ia kembali menjalani hidupnya dan menyemangati dirinya untuk bangkit melawan sakitnya.
Tidak ada yang berubah dari sikap Papa dan mamanya kepada Freya, namun ada hal yang membuat Freya kembali ceria saat ini

Seseorang yang selama ini menemaninya ,memberinya suport ,memberinya semangat namun Freya baru menyadari sebuah perasaan yang wanita itu simpan baik baik perlahan mulai menyentuh relung hatinya .

Yapzz siapa lagi kalo bukan Dr.Riana
Wanita yang diam diam hanya bisa menyimpan perasaanya rapat rapat terhadap Freya. dengan sabar menemani dan merawat Freya melawan penyakitnya
Memberikan yang terbaik untuk Freya meski sempat dalam hatinya merasakan sakit beberapa kali melihat orang yang dicintainya bersama orang lain .freya dekat dengannya namun tidak mampu untuk dia miliki

Perasaan yang setiap waktu semakin besar
Hanya mampu ia simpan sendiri,sampai akhirnya ia menyadari Freya mulai membuka hati untuknya .rasa syukur yang teramat dalam bisa memiliki orang yang dicintainya selama ini .

" Frey ,kamu lagi mikirin apa hmm"tanya kekasihnya

" emm aku cuma lagi berfikir kenapa ga dari dulu kita bersama" ucap Freya kini keduanya tengah berada di bangku taman rumah sakit
" bodoh sekali diri ini tidak melihat bidadari di dekat ku selama ini" sambung Freya sambil merapikan rambut yang menutupi wajah kekasihnya

" apa kamu bahagia " tanya Dr.Riana

" kenapa tidak ,boleh aku katakan sesuatu sayang"

" apa itu"

" aku bersyukur Dokter bisa memilikimu meski waktu dan aku membuat mu lama menunggu,maaf sayang"

" tidak masalah Ini bukan salah waktu ,ini bukan salah kamu Frey hanya saja semesta mempunya jalan nya sendiri ,terimakasih sudah menyambut hatiku dengan begitu baik "

" dan aku lebih berterimakasih karena kamu memberikan cinta yang nyata selama ini bukan hanya sekedar Ambisi"

" apa kamu bisa berjanji untuk setia" tanya dr,Riana yang tangannya masih digenggam Freya

" aku tidak bisa berjanji untuk setia sayang,tapi aku bisa berjanji untuk tidak menoreh luka disini" tunjuk Freya ke posisi hati Kekasihnya
" siang ini aku da metting sayang,aku harus ke kantor sebelum terlambat" pamit Freya membuat kekasihnya muram

" ko mukanya di tekuk,mmm nanti malam aku jemput makan mlam mau?"

" boleh,tapi ada syaratnya"

" wahh mana ada kaya gitu"

" yaudah kalo gamau"

" eh iya iya apa syaratnya sayang hmm"

" jangan lupa makan .minum obat dan syaratnya harus sembuh secepatnya"

" tentu saja aku akan sembuh cepat,apalagi dokternya kekasihku sendiri ,tidak perlu minum obat pun kalo tiap waktu liat senyum manis kamu pasti sembuh dokter,"

" yaampun Frey,kamu belajar gombal dimana si "

"  itu bukan gombal tau itu  mengugkapkan kejujuran hati hehe"

" yaudah sana berangkat ke kantor tar telat mettingnya ,aku juga masih ada jadwal kemo pasien aku 3 lagi"

" tapi aku masih rindu menatap matamu dokter,"

" Freyy jangan mulai ,cepet sana" ucap Dr.Riana sedari tadi ucapan Freya beberapa kali membuat pipinya merona

"Setidaknya beri aku sedikit kecupan"

" ini di taman Frey banyak orang "

" Ayolah dok"

" ngga "

" Cup" seketika Freya mendaratkan ciumannya di bibir Kekasihnya membuat dr.Riana diam membeku karena ulah Freya

"Sampai ketemu nanti malam,dandan yang cantik ya kita makan malam sama mama papa"

"Tapi Frey..

" gaada tapi tapian oke sayang"

" yaudah ia ,kamu hati hati bawa mobilnya ya"

" inget jangan lirik lirik pasien lain karena kamu milik aku:v"

" Frey,sejak kapan kamu jadi seperti anak kecil gini hmm"

" sejak aku memilikimu dan aku takut kehilanganmu"

.

.

.
                     



My Sweet INTROVERT(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang