♡20♡

8K 491 6
                                    

Setelah kejadian di kantor itu, Shareen selalu bersikap dingin dan mengabaikan Freya
Bahkan ia tidak ingin mendengarkan satu katapun yang keluar dari mulut Freya.
Rasa cemburunya yang mulai memburu membuat Shareen tidak mampu mengendalikan dirinya ,satu sisi ia tidak ingin seperti ini namun disisi lain kesalah pahamannya membuat hubungannya menjadi berantakan

"Shareen pliss dengerin aku dulu sekali aja" ucap Freya memohon namun lagi lagi Shareen mengabaikannya dan menghindarinya
"Okey kalo ini mau kamu ,aku ga akan ganggu kamu lagi" ucap Freya dengan perasaannya yang sesak

" apa yang mau kamu jelasin ah ,cukup kamu permainin aku" jawab Shareen penuh emosi

" Shareen dengerin aku,Renata itu masa lalu aku,kamu harus percaya itu" ucap Freya meyakinkan

" aku butuh waktu " jawab Shareen lalu masuk keamarnya.
Tidak tahan dengan sikap Shareen,Freya memilih pergi meninggalkan rumah dengan perasaan yang hancur ia hanya butuh waktu untuk menenangkan dirinya terutama Shareen..

" Bi bibi tau ga Freya pergi kemana" tanya Shareen kepada biinah setelah Freya pergi

" waduh bibi gatau non tapi tadi non Freya bilang selama beberapa hari dia ga pulang ke rumah"

" oo gitu ya bi "

beberapa kali shareen mondar mandir dikamarnya sambil menatap layar hpnya menatap beberapa poto kemesraan dirinya dengan Freya.
Ada rasa sesal dan rindu dalam hatinya selama beberapa hari mengabaikan kekasihnya.

Drrrtttt drtt

Tiba tiba suara panggilan masuk dari papanya padahal Shareen berharap Freya yang menelpon.

"Hallo pah " sapa Shareen

" Hallo sayang ,gimana kabar kamu sama Freya disana" tanya Rendra

" baik ko pah gimana kabar oma apa dia udah pulang dari rumah sakit" tanya Shareen

" oma kamu udah boleh pulang cuma butuh banyak istirahat "

" syukurlah pah"

" kamu dan Freya baik baik aja kan" tanya rendra

" iya pah aku sama freya baik baik aja ko tenang aja kita udah ga berantem kaya dulu"

" bagus kalo gitu yasudah jaga diri baik baik ya sayang byee emuachhh"

" bye pah emuach"

Freya pov.

" sial,kenapa aku bisa lupa minum obatnya" umpat Freya dengan perasaannya yang hancur dan rasa sakitnya .

Beberapa menit ia mengendarai mobilnya dengan susah payah karna menahan sakit,akhirnya mobilnya terparkir tepat di depan rumah sakit

"Ada apa lagi dengan mu Freya kenapa akhir akhir ini kondisi kesehatanmu turun" tanya dokter Riana yang masih berkutat dengan alat pemeriksaan

" entahlah dok"

" bagaimana bisa seorang Freya harus lemah hanya karena seorang perempuan" ucapan Dokter Riana seketika mampu membuat Freya berfikir sejenak
" come on Freya rise up"

" yah dokter benar harusnya aku ga lemah" ucap Freya pilu

" listen to me Frey kalo kamu tidak bisa menemukan kebahagiaan disatu orang ,masih ada orang lain yang menyimpan kebahagaiaan itu untukmu "
Cup , seketika Dokter Riana mendaratkan ciuman nya tepat dibibir Freya
Membuat Freya bingung mencari arti ciuman itu
" sekarang kamu istirahat ya" ucap dokter Riana kemudian keluar ruangan

" Tunggu" cegat Freya" apa maksud tadi itu" tanya Freya

"Selayaknya Dokter kepada pasien" jawab Dokter Riana membuat Freya bingung
" sudah lupakan"

Perlakuan Dokter Riana berhasil membuat Freya bertambah bingung satu sisi fkirannya hanya terisi oleh Shareen namun sisi yang lain ia sedikit tidak percaya dengan apa yang telah Dokter yang telah menanganinya selama ini lakukan kepadanya barusan.
Lelah berkecambuk dengan hati dan fikirannya namun tetap saja hatinya merindukan Shareen menginginkan suasana hangat itu kembali menatap tawa bahagia yang membawa begitu banyak cinta.
.
.
.

My Sweet INTROVERT(END)Where stories live. Discover now