|02|Welcome Yogya|

20 9 0
                                    

Sudah 2 jam gue menempuh perjalanan di kereta api. Dalam 2 jam itu, gue bolak-balik makan snack karena laparnya minta ampun. Soal bekal yang dibawakan Mama sudah gue makan 1 jam yang lalu. Kali ini kereta berhenti di stasiun Madiun.

Penumpang baru atau penumpang lama bergantian memasuki pintu gerbong kereta api. Gue memasang headphone agar tidak terlalu ramai. Sepertinya kursi ini sudah di persiapkan untuk single chair khusus untuku.

Tapi ternyata harapan itu musnah. Ada seorang cewek tingginya di bawahku. Kira-kira se-mataku. Gayanya lumayan nyentrik. Dengan membawa gorilla tripod¹ yang biasanya untuk vlog dan main tok-tok. Biasanya, sih.

"Permisi ya, Mbak."

"Oh, iya, silahkan." gue mengangguk agar orang itu juga bisa duduk nyaman.

Setelah duduk, cewek itu sibuk dengan gorilla tripod-nya. Bukan nya bermaksud lancang, cewek itu membuka aplikasi tok-tok dan membuat video. Ya, gue gak mau lihat orang alay begini sih. Jadi gue tinggal tidur.

Sekitar 6 menit-an, cewek itu mengganggu tidurku dengan menepuk bahu ku.

"Mbak. Boleh kenalan gak?"

Mau gak mau aku harus jawab. Meskipun terkesan sok kenal sok dekat.

"Oh, iya. Nama saya Adelia Faranisa, panggil Adel saja."

Cewek itu menerima uluran tanganku. "Kulo Amara Felicia Calista. Seorang youtabers dan tok-tokers. Asli saka Semarang lan arep tekan Ngayogyakarta. Uluk salam."

"Itu, Mbak. Saya dari Surabaya. Masih belum fasih berbahasa Jawa. Artinya itu Anda asal Semarang dan mau ke Yogyakarta bukan?"

"Iya, Mbak. Artinya itu. Salam kenal yo."

"Nggeh." gue mengangguk-angguk.

"Mbak, opo aku oleh njaluk bantuan?"

"Bantuan apa?"

"Main video tok-tok bareng? Oleh kan?"

Inilah salah satu kelemahanku. Gimana tidak? Gue yang seorang gamers gini diajak nge tok-tok? Tapi demi menjaga keakraban, gue mengangguk pasrah.

"Nanging ora dipeksa?"

"Mboten napa-napa. Buat video apa? Buat konten ya?"

"Iya, Mbak lagi buat konten tok-tok sama youtabe," jawabnya.

"Gak usah, Mbak. Panggil Adel saja. Saya masih kelas 9 naik sekolah SMA."

"Oalah. Sama kayak aku. Mau sekolah di mana?"

"SMAN 10 Yogyakarta. Sampeyan ngerti?"

"Takdir mempersatukan kita, Del. Aku juga mau sekolah disana."

"Eh? Seriusan? Yaudah ayo bikin video."

Memang gak bakal disangka kalau gue akan bertemu dengan teman yang sangat baru sebelum masuk sekolah. Cewek yang bernama Amara itu ramah, asyik, juga lucu. Setidaknya gue punya teman yang bisa calling saat disana.

Amara mulai mengangkat gorilla tripod dan menyalakan kamera Nikon 1 J5.

"Hai guys! Kembali lagi di Amara's Channel. Kali ini aku pulang menuju ke Yogyakarta karena habis dari Madiun untuk bersenang-senang. Di video ku hari ini, aku membawa satu teman baru yang super cantik guys. Ini dia teman baru aku."

Amara mengarahkan kameranya ke gue. Dan menyuruh gue untuk ngomong. Gue narik napas panjang-panjang lalu menghembuskannya.

"Ha-hai... Saya Adelia Faranisa asal Surabaya dan hendak ke Yogyakarta juga. Kebetulan saya dan Amara bertemu di kereta ini dan semoga bisa menjadi teman baik."

Nothing Is Impossible [SLOW UPDATE!]Onde histórias criam vida. Descubra agora