01 | Prefix

2.6K 1.4K 2.5K
                                    

Biasakan vote dahulu sebelum membaca.

Biasakan vote dahulu sebelum membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ashilla's POV.

Matahari mulai terbit, di sebuah mansion keluarga Goldie.

Aku sedang terlelap dengan nyenyak, masih bergelung di alam mimpi. Ah, tetapi tidak lagi, karena suara ketukan itu, aku bisa menduga siapa pelakunya.

Tok tok tok!

"WOY LA! BANGON!"

Sudah dipastikan itu adalah suara Abangku, nama lengkapnya Arshan Fateh Goldie, dia setahun lebih tua dariku, sifatnya menyebalkan sekali, sangat menyebalkan.

"Aelah lama amat, kebo."

Cklek!

Mendengar suara pintu yang di buka, aku membalikkan badan ke arah dinding dan menutup seluruh tubuhku dengan selimut—bisa tidak, sih, dia tidak bangunkan aku pagi-pagi sekali? Perasaan aku baru saja tidur.

"Dek, bangun cuy!" aku merasa tubuhku di guncang kuat dan selimutku ditarik.

"Bentar lagi ah, gue masih ngantuk," ucapku sambil menggaruk pipi kiriku yang gatal.

"Udah jam sembilan, lo TELAT!" teriak Bang Fateh tepat di telingaku.

Aku terperanjat kaget dan langsung terduduk dengan kepala yang sedikit pusing, hei bayangkan saja jika kau sedang enak-enaknya tidur, lalu ada seseorang yang meneriaki sesuatu tepat di telingamu.

"Wait, what? Seriously?  Ya Allah Bang, kenapa nggak bangunin gue dari tadi coba? Telat nih jadinya, kan!" teriakku sambil berlari sempoyongan ke arah kamar mandi, ah, aku mendengar suara Abangku tertawa.

Ada yang nggak beres ini.

- Alshi -

Fateh berjalan menuruni tangga sambil bersiul pelan menuju meja makan, lelaki itu mencomot sepotong roti lalu duduk di sebelah Ibunya.

"Udah selesai bangunin adikmu? Mana dia?"

Fateh terkekeh pelan, "tenang Ma, paling bentar lagi dia teri-"

"BANG FATEHHH!!" jerit Ashilla dari tangga atas. Gadis itu berjalan tergesa-gesa menuruni tangga, "ini masih jam setengah 6, tahu!" Ashilla berlari menuju Abangnya yang sedang menatapnya waspada.

"Et et ett mau ngapain lo—WOY SAKET!" pekik Fateh sambil mencoba melepaskan tangan Ashilla yang berada di telinganya. Bagaimana tidak, jeweran Ashilla itu terasa maknyus sekali-telinganya di tarik, lalu diputar ke belakang dengan emosi.

AlshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang