10 | Start of Problem

1.3K 894 1.2K
                                    

Biasakan vote dahulu sebelum membaca.

"Katanya, lo duduk sama anak baru itu, ya?" tanya Arlen kepada Alvian, ketika mereka mulai mendudukkan diri di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya, lo duduk sama anak baru itu, ya?" tanya Arlen kepada Alvian, ketika mereka mulai mendudukkan diri di kantin.

"Ya," jawab Alvian tidak peduli.

"Anak baru ... siapa?" tanya Kevin.

"Si Ashilla yang kemarin duduk sama Vina dan kawan-kawannya, kan?" tanya Devan lempeng.

"Mukanya minta di tabok sumpah," ucap Alvin.

"Kenapa, ya? Diriku ini selalu dinistakan...," ucap Devan dengan nada dan muka yang dramatis.

"Ya karna muka lo hujat-able, jadi rasanya kayak ada yang kurang, kalo sehari ga hujat lo," ucap Kevin jujur.

"Astaghfirullahaladzim kamu ini berdosa banget," ucap Devan menaruh telapak tangannya di dadanya, pura-pura sakit hati.

Seakan pembicaraan ini tidak ada habisnya, Arlen melanjutkan pembicaraan, "kok bisa? Biasanya lo gamau kalo ada orang yang duduk sebangku sama lo," tanya Arlen kembali ke topik awal.

"Ya bisa," jawab Alvian sambil meminum jus mangga-nya.

Arlen mengernyitkan dahinya kesal.

Memang, jika berbicara dengan Alvian harus memiliki kesabaran yang ekstra.

"Gimana? Nyaman nggak lo duduk sama Adek gu—" spontan Fateh menutup mulutnya, hampir saja ia keceplosan.

Alvian menolehkan kepalanya, "adek lo?"

"Kaga, tadi gue mau bilang nyaman nggak lo duduk sama Adek kelas, yakali Adek gue," jawab Fateh kelabakan sambil menyengir tertahan.

Alvian hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Daniel menyipitkan matanya curiga, sedangkan Fateh yang sudah panas dingin di tempat, berpura-pura memainkan handphone.

"Oh, ya, bolos, kuy! Udah lama kita kaga bolos," ajak Kevin memulai topik pembicaraan.

"Gue mah ngikut aja," sahut Alvin.

"Lo Vian?" tanya Daniel.

"Gak nanti tinggal kelas lagi," jawab Alvian singkat.

"Ck! Sebentar doang aelah, jam kedelapan kita masuk lagi," kejar Devan.

"Gak!" Alvian tetap pada pendiriannya.

AlshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang