22

283 26 55
                                    

"Bahagiaku sederhana, hanya dengan melihat senyumanmu atas tindakanku." -Lucas.


Happy Reading-! 💛

🍓🍓🍓

Lucas terjaga dari alam mimpinya. Ia haus dan turun menuju dapur.

Sampai di dapur pun ia meneguk segelas air putih yang segar. Membuat rasa kantuk hilang. Sebelum berjalan menuju tangga, tampaklah dua wanita yang berkumpul dan sepertinya mereka bercakap.

Lucas berjalan mendekati dua wanita itu. Ternyata yang satu mamanya dan—Zya. Wanita yang ia rindukan namun memutuskan untuk break.

"Zya?" panggil Lucas yang membuat dia wanita itu menoleh ke sumber suara.

Zya mengangguk sembari mengulas senyum. Senyuman yang sangat Lucas rindukan.

"Kamu ngapain di sini malam-malam?" tanya Lucas.

Karna mama Lucas merasa tak enak, ia meninggalkan Lucas dan Zya berdua saja di ruang tamu malam-malam gini.

"Udah malam gimana? Masih jam—" omongan Zya seketika terjeda karna dia melihat jam yang ada di tangannya.

"JAM 9,OMO! MATI GUE," pekik Zya dan ia langsung menutup mulutnya.

Lucas tertawa dengan tingkah wanita yang ada di depannya ini. "Ayo pulang, aku antar," tawar Lucas yang mulai beranjak dari kursinya.

Dengan spontan Zya menahan Lucas dengan memegang tangannya. Setelah sadar, ia langsung melepaskannya.

"Nggak usah, aku ke sini sama Koh Alfa."

Lucas terdiam lalu tertawa keras. "Koh Alfa? Sejak kapan?" ledek Lucas yang membuat Zya memanyunkan bibirnya gemas.

"Kamu mau antar aku sampai depan, nggak?" tanya Zya.

"Boleh."

"Sebelumnya antarkan aku ke Tante Yuna," kata Zya dan disetujui Lucas.

Setelah sampai di kamar Yuna, Zya mengetuk pintu dengan sopan dan Yuna mempersilahkannya masuk.

"Makasih banyak buat malam ini, Tan. Zya jadi tau tentang Lucas sedikit lebih banyak daripada tadi," jelas Zya dan bersalaman dengan Tante Yuna.

Tante Yuna mengangguk sembari tersenyum. Mengelus lembut rambut Zya bagaikan ibu dan anak kandung.

"Kamu siapanya Lucas? Gebetan apa... pacar?" tanya Tante Yuna.

Pipi Zya merona bagaikan kepiting rebus. Ia hanya tersenyum lalu berpamitan pada Tante Yuna.

"Ngomong apa, sih? Lama banget," tanya Lucas.

Zya tersenyum lalu menarik tangan Lucas, mengajaknya turun ke bawah.

"Aku boleh minta sesuatu?" tanya Zya malu-malu dan Lucas hanya berdeham.

"Boleh aku isi ulang energi? Energiku ada dalam pelukanmu."

Suasana hening seketika. Zya menunduk malu dengan apa yang dikatakannya barusan.

Tanpa aba-aba, pria tersebut yang terlebih dahulu memeluk Zya.

"Aku juga butuh energi. Energiku ada dalam dirimu."

Zya tersenyum lalu membalas pelukan Lucas.

"Bisakah kita mengulang dari nol?" tanya Lucas dan Zya mengangguk senang.

Ini momen yang membahagiakan bagi dua sejoli yang telah berbaikan.

"Buang ego dan gengsi masing-masing. Mari buka lembaran baru," kata Zya yang masih berada dalam pelukan Lucas.

Brakk!

Pintu utama Lucas terbuka dan tampaklah sosok Alfa dengan seru nafasnya yang cepat.

Alfa menatap Lucas dan Zya yang berpelukan. Dengan segera mereka melepaskan pelukan itu.

"It's okay, lanjutkan!" kata Alfa dan langsung menutup pintu.

~~~

Hari ini, Lucas dan Zya berangkat sekolah bersamaan.

"Ada yang baikan nih!" seru Alfa.

Lucas dan Zya hanya bersikap bodo amat. Menyantap makanan di kantin dengan semangat.

"Kemaren nangis-nangis minta baikan. Udah ditolongin, gue nya dilupain," sindir Alfa dan langsung diberi tatapan dari Zya.

"Makasih, Koh. Lo emang best brother gue, setelah bang Ari," kata Zya sembari menguyel-uyel pipi Alfa.

Alfa melepaskannya dengan kasar. "Ntar laki lo cemburu sama gue."

Yang lain hanya tertawa kecuali Lucas. Ia masih sibuk dengan dunia makannya.

"Bhin, ceritain dong gimana bisnis lo di China?" tanya Bara dan disertai anggukan yang lain.

Lucas menceritakan pengalamannya selama bekerja di China. Pekerjaannya berat untuk seumurnya, namun demi Baba-nya, ia harus giat pantang menyerah.

Lucas juga menceritakan tentang penyakit Baba-nya yang mendadak ini. Namun, empat hari yang lalu sudah dibolehkan pulang dengan keadaan yang mulai membaik.

Mereka saling menceritakan kejadian-kejadian selama Lucas tidak hadir sekolah.

Memang sepi rasanya jika teman kurang lengkap, karna teman itu saling melengkapi. Baik keadaan senang, maupun susah.

🍓🍓🍓

Baikan juga duo latah kita gaid(ಥ ͜ʖಥ)

Huwaa makasih yang udah mau baca, vote, komen, masukin ke rl dan nunggu cerita aku yang abstrak ini😭
Maaf up nya lama, padahal chap ini udah berdebu di draft, aku nya males publish :')
Inshaallah aku akan rajin nulis dan update🌈
Sekali lagi timaaciw untuk semua, luff💚


Continue

.

.

.



Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Sep 15, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

LUZYA Donde viven las historias. Descúbrelo ahora