21

205 29 99
                                    

"Kaya belum tentu bahagia, karna setiap kebahagiaan memiliki tempat dan porsinya masing-masing."

Happy Reading-! 💛

🍓🍓🍓

Author pov

Setelah dua minggu lamanya Lucas gak masuk sekolah, sekarang dia telah kembali. Sudah lama Lucas dan Zya tidak saling mengabari alias break.

Lucas kembali ke sekolah dengan penampilan kusut. Berkantung mata dan hitam layaknya tak tidur selama tiga hari.

Saat di kelas pun, 90% ia hanya tidur. Dan anehnya guru-guru memakluminya seolah paham apa yang terjadi.

Karna Alfa teman sebangku Lucas ini prihatin, dia memberitahu kondisi Lucas saat ini pada Zya.

Bocah😗

Cah, laki lo lusuh amat|
Ga di rawat apa?

|knp dia dan drimana?
  Udh 2 minggu gk liat

Biasa|
Gue saranin nanti lo ke rumahnya
Biar gue antar.

|lah ngapa gue?

|KO

|TAIK LO

Dia butuh lo|
Read

Bahkan saat ini keluar main pun, Lucas masih tidur di kelas. Tak ingin diganggu-gugat seolah ini waktu istirahatnya. Sekarang dia sangat kurus layaknya tak makan dua hari. Sungguh mengenaskan.

Alfa dan Bara memutuskan ke kantin bareng Zya dan Daya. Mencari jawaban apa yang membuat Lucas sampai begini.

"Kenapa, ya? Apa bisnis seseram itu?" tanya Daya.

"Tergantung. Di dunia ini tidak ada yang instan, termasuk bisnis. Jika ingin sukses maka dibutuhkan niat dan giat," jelas Bara.

"Indomie bukannya instan?" tanya Alfa lalu disambut tabokan dari Zya.

"Katanya mau ngomong serius!" kata Zya yang kesal dengan kelakuan Alfa.

"Ya ampun bini Bhintar galak bener, Bar. Lebih nakutin daripada penampilan Bhintar tadi."

"Back to topic," ucap Bara yang ingin serius.

Semuanya terdiam dan terlarut dalam pikiran masing-masing. Mencari tahu penyebab salah satu teman mereka bisa begini. Bahkan sering tak hadir sekolah membuatnya ketinggalan berbagai materi pelajaran.

Alfa menjentikkan jarinya, "Ah iya, tadi gue nyuruh Zya ke rumah Bhintar. Lo mau, kan?"

Zya menghela napasnya, "Trus gue ngapain di sana? Nanya gitu sama mamanya?"

"Bener," jawab mereka serempak.

"Masa gue sendiri?"

"Sama gue lah. Ngantar doang tapi," jawab Alfa.

Mereka semua tertawa kecuali Zya.

LUZYA Where stories live. Discover now