18

203 51 168
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote:)
Sambil baca jangan lupa Komen

Happy Reading-! 💛

🍓🍓🍓

"Temani aku di sini," kata Zya sambil menundukkan kepala.

Tanpa menjawab, Lucas langsung duduk dan disusuli oleh Zya. Mereka duduk berseberangan.

Suasana masih dalam keadaan diam. Tidak ada yang berani membuka obrolan. Padahal mereka masih menjalin hubungan, belum putus.

Akhirnya Lucas membuka suara karna ada yang mengganjal di hatinya.

"Aku...minta maaf atas apa yang aku lakuin ke kamu tiga hari yang lalu. Bukan seharusnya aku kasar ke wanita apalagi wanita yang aku cintai," kata Lucas sembari menatap Zya yang masih menunduk.

Zya tetap diam. Sepertinya dia ingin mendengar beberapa alasan dari Lucas lagi.

"Maaf karna aku terlarut oleh emosi hingga membentakmu. Sebenarnya rencana aku ajak ke rooftop untuk bicara baik-baik. Menyelesaikan tanpa ada emosi. Tapi aku lancang."

Zya masih diam dan menunduk.

"Ini kali pertama aku pacaran dan ini juga kali pertama aku cemburu," sambung Lucas sambil tersenyum perih.

"Sekarang...kamu aman kan gak ada yang bully lagi?" tanya Lucas dan disertai dengan anggukan Zya.

"Aku gak suka kalo ngomong sendiri," gumam Lucas dan sepertinya Zya mendengarnya. Zya langsung menegakkan kepalanya dan menatap Lucas.

Lucas menyesap kopi yang ia pesan tadi. Sebelum melanjutkan kata-katanya, Lucas menarik nafas dalam-dalam.

"Kalo lelah dengan aku yang emosi dan pencemburu ini, silahkan kamu pilih break atau lanjut."

"Permisi."

~~~

Daya mengelus punggung sahabatnya prihatin. Air mata Zya tak henti-hentinya mengalir.

"Zya, maafin gue. Harusnya gak ada rencana ginian," kata Daya yang masih mengelus punggung Zya.

Zya hanya menggeleng karna itu bukanlah kesalahan Daya.

"Gue juga, ini bukan saat yang tepat untuk ajak dia ke sini. Gue minta maaf," sahut Bara.

Alfa menghentakkan meja. Serentak mereka semua menatap si empu.

"Di sini gak ada yang salah! Jangan saling menyalahkan diri sendiri dong. Masalahnya si Bhintar lagi moodyan. Menurut gue ini sedikit wajar, ini kali pertama dia jatuh cinta," jelas Alfa.

Mereka semua melongo atas penjelasan Alfa. Dan 3 detik kemudian terdengarlah suara tepuk tangan.

"Alfa memang yang paling dewasa!" ucap Bara sembari mengacungkan kedua jempolnya.

Zya sedikit terkekeh dengan tingkah kakak kelasnya tadi.

Daya menoleh, "Nah gitu dong! Kan cantiknya datang lagi."

Zya menepuk pundak Daya, "Trus tadi apa? Ganteng?"

Mereka semua tertawa setelah melihat Zya yang sepertinya lumayan membaik.

LUZYA Where stories live. Discover now