[11] GAK NYANGKA!

42 14 1
                                    

________________________________

"Jangan hanya bisa mengatakan tapi tidak ada tindakan"

Mereka mengangkat tubuh Aca yang terkulai lemas dan seluruh rambutnya yang tadinya rapih sekarang menjadi berantakan. Entah apa yang terjadi dengan Aca, Vira yang menangis melihat temannya seperti ini dan segera menelfon Chika dan Finka.

Aca tengah ditangani dengan tenaga medis disana, Chika dan Finka pun sudah disana bersama Vika yang masih menangis dan merasa bersalah kalau dia tidak bisa menjaga Aca.

Tenaga medis sudah keluar dari ruangan dan mereka menghampiri Aca yang masih tergeletak lemas belum sadarkan diri.

"Ini salah gue Ca"

"Vir lo ga salah astaganaga"

"Iya ini tuh bukan salah lo, nanti Aca bangun kita tanyain semuanya ya"

"Udah kalian tenang aja mungkin Aca butuh istirahat"

"Eh jangan nanya apa-apa dulu sama Aca, takutnya dia trauma tunggu dia tenang dulu"

"Nah betul kata Revi"

"Rev gue ko curiga sama salah satu fans lo ya?"

"Lah emang kenapa Ka?"

"Fans lo kan kek macan semua, serem-serem"

"Kalo bener ini karena fans gue, gue berasa bersalah sama Aca"

"terus lo bakal gimana Rev?"

"Mungkin gue bakal lindungin dia"

"Jangan ngomong doang lo Rev, ntar anak orang baper gimana?"

"Tau lo, ilangin deh sifat lo yang merasa bisa jagain anak orang"

"Kok lo kayak ga percaya gitu sih Kev"

"Yaiyalah kalo Aca sampe kenapa-napa lagi gimana?"

"Gue izin dulu sama dia boleh atau engga kalau gue lindungin dia"

"Ck, masih sama sifat lo Rev"

"Eh kalian kenapa jadi ribut sih?"

"Udahh ya sekarang kita mendingan berdoa biar Aca cepet sadar"

Teman-teman Revi bukannya tidak percaya dengan apa yang diomong sama Revi tetapi mereka juga fikir Revi tuh sibuk dan dia aja kadang tidak peduli dengan dirinya sendiri, sekarang dia bilang mau jaga Aca? Mustahil.

Semuanya duduk setia menemani Aca, seketika Finka melihat jari Aca yang bergerak dan segera menyenggol Chika untuk melihat ke arah Aca. Takutnya Finka hanya halusinasi ternyata tidak.

"Eh gais liat deh jari Aca bergerak gitu" semua mengalihkan pandangannya ke Aca

"Mana njir"

"Itu ih tadi coba yu deketin" Sahabat dan 4 Kakak kelasnya itu mendekati bankar Aca

Mereka melihat Aca mengerjapkan matanya sambil memegang pelipis kepalanya yang masih terasa pusing.

HER PRIVATE LIFEWhere stories live. Discover now